Cari situs lain disini

Rabu, 29 Juni 2011

PROYEK PEMERINTAH DIBUAT ASAL-ASALAN DAN TERTUTUP UNTUK UMUM

Bondowoso X-pose- Pekerjaan proyek berupa plengseng di Desa Bercak Induk Kecamatan Cerme ditengarai tidak bekerja dengan wajar dengan bukti hasil infestigasi dilokasi ditemukan jika batu yang terpasang untuk pondasi berfariasi, dari ukuran kecil sampai dengan ukuran super besar sedangkan kwalitas campurannyapun sangat tidak memenuhi syarat dengan terbukti sampel campuran sudah diambil oleh Tim-7 LPPNRI Bondowoso, sebagai bukti laporan ke kejaksaan Negeri Bondowoso.
Lebih parah lagi papan informasi sampai pekerjaan hampir selesai juga tidak terpasang sehingga diduga kuat jika dengan tidak terpasangnya plang tersebut terindikasi untuk menyembunyikan diri dari pengawasan wartawan dan LSM sehingga CV mana serta berapa anggaran yang dikerjakan tidak ada yang mengetahuinya namun dari keterangan pelaksana saat dikonfirmasi di lokasi menerangkan jika anggarannya senilai Rp.82 juta bahkan tidak tanggung-tanggung walikota surabaya juga dicatut namanya yang tidak ada hubungannya dengan pelaksanaan proyek tersebut,
Dari pengakuan pelaksana pekerjaan yakni Budi asal Situbondo bahwa CV yang mengerjakannya adalah IKK dan sebagai pemilik CV nya adalah Riswanto adik dari walikota surabaya, namun hal tersbut menjadi teka-teki para wartawan dan LSM yang ikut serta memantau tentang pelaksanaan pembangunan yang ada diwilayah Bondowoso, yang membuat kecurigaan masyarakat dan para LSM serta para kuli tinta yang turun langsung memantau pelaksanaan pembangunan yang ada di wilayah Cerme, kenapa pekerjaan sudah separuh namun plang belum dipasang.(CIP/KIR)

SEKDA ANGGARKAN PEMBELIAN MOBIL DINAS DIBALIK JERITAN MASYARAKAT MISKIN

Bondowoso,x-pose.
APBD Bondowoso yang mencapai 80% terserap untuk gaji pegawai Negeri sedang sisanya, 20% teralokasi kepada kegiatan pembangunan termasuk Sekda Bondowoso yang berencana menganggarkan dana untuk pembelian mobil dinasnya padahal masyarakat Bondowoso menangis dan menjerit karena keterpurukan ekonomi yang melilit dan sangat pantas jika Bondowoso mendapat rangking ke-dua se JATIM sebagai kabupaten termiskin jadi ini sudah merupakan bukti jika Bupati tidak mampu bekerja untuk kebutuhan masyarakat Bondowoso.
Sementara itu Rakyat Bondowoso selama krun waktu 15 tahun ini hanya menelan janji surga dari kalangan politisi serta birokrasi untuk mensejahterakan rakyat namun pada kenyataannya jika semua itu hanyalah janji politik tanpa ada bukti dan hal tersebut tidak bisa dipungkiri sehingga Ketua DPC-PDIP, Irwan Bahtiar menolak dengan terga rencana perekrutan CPNS 2011 yang diusulkan oleh BKD Bondowoso sebab dengan perekrutan tersebut berarti semakin memperparah keadaan apalgi dari hasil penelusuran, bahwa banyak PNS yang sebenarnya sudah tidak produktif bahkan bisa dikatakan hanya menunggu gaji tanpa bekerja dengan maksimal.
Selain itu mayoritas seluruh Fraksi, yakni F-PDI, F-PKNU(Parpol pendukung Bupati), F-GOLKAR, F-PKS, F-P3 juga meminta agar perekrutan CPNS tersebut untuk dikaji ulang dan proposional dan profesional sehingga Rakyat tidak menjadi korban kebijakan pemerintah daerah.(CIP)

 

Senin, 27 Juni 2011

SAUDARA DILAPORKAN KE POLISI KARENA PENGRUSAKAN

Bondowoso,x-pose.
Karena beberapa Pohon telah ditebang oleh Kusno warga Kelurahan Sekarputih, akhirnya salah satu ahli waris, Santuso(Putra ahli waris P.Daria) langsung melaporkannya kepada pihak Polsek Tegal Ampel karena Pohon yang ditebang tersebut berada di tanah milik P.Aref(Almr) yang sudah bersetifikat bahkan penebangan tersebut tanpa ada ijin dari keempat putra dari para ahli waris, Daria, Munasen, Munadi,dan Sumiati warga Desa Sekarputih RT.9.
Setelah menerima laporan tersebut akhirnya salah satu anggota Polsek Tegal Ampel dengan sigap langsung terjun ke TKP guna mengklarifikasi laporan tersbut.
Saat dikonfirmasi di TKP, Kusno selaku terlapor menjelaskan jika ia melakukan penebangan tersebut karena tanah akan diwakafkan sebagai tempat untuk makam umum apalagi ia merasa masih berhak atas tanah tersebut yang pernah dibeli oleh salah satu pihak keluarganya apalagi sudah mendapat persetujuan dari Lurah Sekarputih untuk membersihkan areal yang dianggap sebagai tanah milik keluarganya, sedangkan dari keterangan pihak pelapor justru Lurah Sekarputih melarang untuk mengambil apapun sebelum persoalan ini selesai.
Jadi Pihak keluarga pelapor berharap gara Pihak Polsek Tegal Ampel benar-benar menindak lanjuti sesuai hukum yang berlaku dengan seadil-adilnya sebab ini jelas merupakan pengrusakan serta pencurian bahkan kayu yang sudah diangkut tersbut juga dianggap sebagai penggelapan.(CIP)

JALAN ASPAL DESA DI CERME RUSAK BERAT

Bondowoso,x-pose.
Jalan aspal di wilayah kecamatan Cerme dengan radius kiloan meter sudah mengalami kerusakan yang cukup parah, sehingga akibatnya jalur transportasi masyarakat sedikit terhambat bahkan kerap menimbulkan kecelakaan bagi para pengendara, namun sebenarnya pada saat kunjungan kerja Bupati dan DPRD Bondowoso sudah sering kali disampaikan oleh masyarakat namun sejauh ini belum ada tanggapan serius.
Sangat disayangkan jika jalan aspal di cerme tidak segera diperbaiki, sebab dengan adanya perbaikan tersebut maka para pengguna jalan yang mayoritas adalah masyarakat di kecamatan cerme semakin dapat dengan mudah melakukan aktifitasnya tanpa lagi terganggu dengan kerusakan jalan apalagi pada saat musim kemarau debu tanpa kompromi beterbangan yang menyebabkan polusi udara bahkan dapat pula menyebabkan penyakit tertentu.
Diharapkan oleh masyarakat agar supaya pemerintah daerah segera memperhatikan hal tersebut terutama dari Dinas Binamarga dan Cipta Karya Bondowoso dengan mengupayakan perbaikan-perbaikan seperti tambal sulam dsb.(CIP)

Sabtu, 25 Juni 2011

Diberi Minuman Gadis Wonosalam “Digarap” di Tempat Wisata

MATA-MATA (Jombang)-  Nahas menimpa gadis belia sebut saja Rara (13) warga Desa Pangklungan, Kecamatan Wonosalam.  Usai menonton pentas kesenian tradisional gadis ABG ini malah menjadi korban pemerkosaan.

Pelakunya diduga tetangga sendiri, bernama Hd (17) warga Dusun Babatan, Desa Sumberejo, Kecamatan Wonosalam. Sebelum disetubuhi korban sempat diberi minuman hingga membuatnya tak sadarkan diri.
Tentu saja, orang tua korban yang mendapati anak gadisnya diperlakukan tak senonoh tak terima. Orang tua korban lantas melaporkan kasus itu ke Polres Jombang. Kini kasusnya ditangani serius Tim Penyidik Unit PPA (Pelayanan Perempuan dan Anak) di Satreskrim Polres.
”Saat ini kami masih meminta keterangan korban, termasuk dilakukan visum,” kata AKP Heru Nur Hidayat Kasatreskrim Senin (20/6). Informasi di Mapolres Jombang menyebutkan kasus yang menimpa Rara sebenarnya terjadi 27 Mei 2011 lalu.
Saat itu korban diajak tetangganya menonton wayang kulit di Dusun Dampak, Desa Pangklungan. Mendengar anak gadisnya diajak menonton pertunjukan, orang tua korban mengijinkan. Apalagi yang mengajak anak gadisnya sangat dia kenal.
Saat asyik menonton korban bertemu dengan pelaku bersama temannya yang mengaku bernama Adi. Entah karena bosan melihat pertunjukan wayang kulit atau terbujuk rayuan pelaku korban mau diajak menonton pertunjukan kesenian jaranan di tempat lain.
Mereka langsung berboncengan tiga mengendarai motor, menuju ke tempat pertunjukan jaranan di Desa Jabung, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto.Tak lama menikmati pertunjukan jaranan korban disodori minuman oleh Hd.
Karena haus korban tak punya pikiran macam – macam dan langsung meminumnya. Meski sempat merasakan rasa aneh di dalam minuman itu, Rara tetap menghabiskannya. Usai minum beberapa saat korban merasakan kepalanya pusing. Korban sempat meminta pelaku mengantarkan pulang.
Sementara teman satunya lagi masih menikmati pertunjukan jaranan. Namun di tengah perjalanan sekitar pukul 21.00 WIB pelaku malah membawa korban ke tempat wisata Gua Sigolo -Golo, Desa Pangklungan.
Korban yang merasa sudah tak berdaya hanya bisa menurut saja. Di tempat sepi itu pelaku yang sudah dirasuki nafsu setan langsung menindih tubuh korban.
Pelaku denga leluasa menyalurkan nafsu birahinya kepada korban yang tak sadarkan diri. Setelah puas, pelaku lantas mengantarkan Rara pulang.
Usai peristiwa itu korban terlihat murung dan selalu mengurung diri di kamar. Tentu saja sikap korban membuat curiga orang tuanya. Akhirnya, setelah didesak korban menceritakan peristiwa yang baru saja dialaminya. Kontan saja, orang tua korban tak terima dan melaporkan pelaku ke Polres Jombang. Syh

Jumat, 24 Juni 2011

Pemkot Surabaya Tolak Tutup Dolly

Surabaya X-pose – Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menyatakan tidak akan menutup lokalisasi Dolly. Sebelumnya, Dinas Sosial Surabaya dan Kecamatan Sawahan merencanakan menutup Dolly 2 tahun lagi.

Menurut Risma, pihaknya mempertimbangkan efek penutupan Dolly terhadap masyarakat sekitar. Masyarakat mengantungkan hidup dari parkir dan membuka warung di lokalisasi Dolly. 

”Saya tegaskan, kami harus memikirkan efek sebelum melakukan penutupan,” kata Risma.. 

Risma memilih fokus pada pemberdayaan pekerja seks komersial dan masyarakat yang tinggal di lokalisasi. Diantaranya memberikan pelatihan keterampilan sehingga PSK dapat alih profesi. 

Pemerintah Kota Surabaya akan membatasi jam operasional lokalisasi Dolly dari pukul 09.00-01.00. Wisma juga dilarang menerima PSK baru. Pemkot menargetkan jumlah PSK turun dari 1.132 orang menjadi 750 pada akhir tahun 2012. (red)

Kamis, 23 Juni 2011

LIMBAH PABRIK SUPIT CEMERI LINGKUNGAN, PEMERINTAH YANG BERWENANG TUTUP MATA. Ada apa....???

Bondowoso,X-pose,
Hasil limbah pabrik Supit yang terletak di Desa Pekauman Kecamatan Grujugan Bondowoso menjadi kekhawatiran warga Desa Pekauman lantaran selama ini air telah tercemar oleh limbah dari pabrik Supit meskipun sudah sering kali warga mengadakan berbagai macam laporan baik kepada Kepolisian setempat maupun juga kepada Pemerintah Bondowoso agar limbah tersebut dibuatkan tempat pengolahan limbah dan jangan dibuang kedaerah pemukiman warga seperti pada sungai ataupun kali mengingat limbah tersebut sangat berbahaya bagi masyarakat.
Menurut keterangan warga bahwa limbah yang dibuang di kali tersebut menimbulkan aroma yang tidak sedap dan menyengat, terkadang warga yang melintasi kali yang tercemar tersebut merasakan sesak nafas bahkan menurut keterangan warga pula bahwa, pembuangan besar-besaran terjadi pada malam hari sehingga ini sangat meresahkan warga setempat namun sampai saat ini pihak terkait sepertinya bungkam.
Saat hal tersebut akan dikonfirmasikan kepada Kepala Pabrik Supit, sejumlah staff pabrik tidak berani memberikan penjelasan tentang keberadaan Kepala Pabrik Supit tersebut bahakan terkesan menyembunyikan sehingga dengan hal ini justru menambah kecurigaan, mengapa kejadian ini sulit untuk dikonfirmasikan dan kenapa harus menghindar jika pembuangan tersebut dianggap tidak menyalahi aturan.
Sampai sejauh ini Xpose tetap akan berupaya untuk menindak lanjuti kepada semua pihak terkait agar keresahan warga terkait pencemaran lingkungan tersebut segera mendapat perhatian karena ini menyagkut jiwa manusia.(CIP/KIR)

Wow...Warga Satu Desa Mendadak Panen Emas di Banyumas

PURWOKERTO X-pose - Warga Desa Kediri Kecamatan Karanglewas Kabupaten Banyumas, mendadak panen emas. Butiran-butiran emas yang diduga masih berupa emas muda tersebut, ditemukan di sungai Logawa yang mengalir di desa mereka. ''Panen emas ini sudah berlangsung sejak tiga hari lalu,'' kata Slamet (40).
Warga mencari butiran-butiran emas tersebut, dengan cara memecah batu-batu di sungai, bukan dengan cara mengayal pasir atau tanah yang ada di pinggir sungai. Setelah batu dibelah, di dalamnya akan terlihat butiran-butiran warna kuning sebesar peluru senapan angin seperti butiran emas.
Slamet menuturkan, adanya butiran emas dalam bebatuan sungai ini, pertama kali ditemukan secara tidak sengaja oleh anak-anak yang bermain di sungai. Anak-anak yang sedang bermain tersebut memecah bebatuan sungai, kemudian melihat ada butiran kuning di dalamnya. Butiran tersebut, kemudian ditunjukkan pada orang tuanya.
''Oleh orang tua tersebut, butiran tersebut ditunjukkan ke toko emas yang ada di Kecamatan Karanglewas. Menurut pemilik toko emas tersebut, butiran itu memang emas. Tapi masih merupakan emas mentah,'' jelasnya.
Berdasarkan penjelasan pemilik toko emas itulah, kemudian tersebar berita bahwa bebatuan di Sungai Logawa mengandung emas. ''Akhirnya, banyak warga beramai-ramai  mencari emas di bebatuan Sungai Logawa Desa Kediri,'' tambah Slamet.

Yudhoyono, Komentar Keras, dan Anjuran Jangan Jadi Pembantu

JAKARTA X-pose- Vonis mati terhadap Ruyati di Arab Saudi, belakangan ini, bergulir pula ke ranah politik. Banyak pihak yang, seperti diakui Presiden Yudhoyono di konferensi pers bersama tiga menteri di Istana Kepresidenan, pada Kamis (23/6) pagi, menggelontorkan komentar, kritik, bahkan serangan terhadap pemerintah.

Semua itu, kata Yudhoyono, datang dari pengamat, politisi, hingga anggota DPR. "Itu dibenarkan dalam demokrasi. Negara demokrasi pula memberikan hak pada pemerintah memberi penjelasan...berdasar data fakta logika dan apa saja yang telah dan sedang kita lakukan," kata Yudhoyono.

Itulah pembuka yang disampaikan Presiden sebelum penjelasan oleh tiga menterinya. Bergiliran, Menteri Marty Natalegawa, Menteri Patrialis Akbar, lalu Menteri Muhaimin Iskandar, "membela diri". Mereka menyebut sejumlah upaya yang telah mereka lakukan terkait kasus Ruyati maupun terkait TKI di luar negeri.

Usai penjelasan tiga menteri itu, Yudhoyono menyebut bahwa tiap negara punya hukum, adat istiadat, dan budaya yang berbeda. Warga pendatang wajib menghormati kaidah-kaidah itu. Bahkan Presiden mengaku kerap didekati untuk melunakkan vonis mati warga negara lain di Indonesia. Tapi, hampir semua permintaan itu ditolak. Presiden Yudhoyono berkomentar cukup keras: "Kalau ada warga negara kita dihukum mati di negara lain, mengapa warga negara lain lantas kita berikan pengampunan?"

Menutup konferensi pers, Presiden Yudhoyono mengemukakan harapan masa depannya. "Kita berupaya...di tahun-tahun mendatang, ekonomi tumbuh dan makin terbuka lapangan pekerjaan, apa itu di infrastuktur, manufaktur, pertanian, hingga usaha mikro dan menengah," ujar Presiden.

Yudhoyono berharap, semua warga negara bersedia menyukseskan semua itu. Terutama juga para pemimpin-pemimpin di daerah. "Saya instruksi gubernur, bupati, walikota, sekuat tenaga menciptakan peluang di daerahnya masing2. Dengan demikian, harapan di masa depan janganlah saudara-saudara kita bekerja di luar negeri di sektor rumah tangga," kata dia.

Yudhoyono menambahkan, di era globalisasi ini, TKI boleh saja bekerja di luar negeri, tapi lebih baik lagi bila dipekerjakan karena keterampilan yang dimiliki dan karena daya saingnya.

Amin...

Rabu, 22 Juni 2011

PPATK Curigai Ribuan Rekening Kepala Daerah

Jakarta X-pose- Ini rambu kuning bagi para kepala daerah. Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK), telah menemukan ribuan rekening mencurigakan milik kepala daerah.
Direktur Pengawasan dan Kepatuhan PPATK, Subiantoro, mengungkapkan ribuan rekening atas nama kepala daerah itu ditengarai terindikasi korupsi.
Berdasarkan penyelidikan PPATK, uang yang disimpan pejabat daerah ke sejumlah rekening berasal dari dana negara.
“Ya kemungkinan besar, sebagian ada indikasi tindak pidana korupsi karena terkait unsur adanya potensi yang dapat merugikan keuangan negara baik langsung maupun tidak langsung,” kata Subiantoro seperti dikutip detik.com, Rabu (15/6/2011).
Temuan PPATK itu tak pelak mendapat sambutan positif Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). “Kalau PPATK melaporkan ke kita, tentu akan kita tindak lanjuti. Dengan PPATK itu kita selama ini ada kerja sama,” tutur jubir KPK Johan Budi SP.(*/ijo)

Penculik Frans Ternyata Densus 88 Gadungan

Mojokerto X-pose- Teka-teki siapa penculik Frans Alviyano (24), warga Desa Menanggal Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, Sabtu (11/6/2011) lalu, terungkap sudah.
Tim gabungan Polda Jatim dan Polres Mojokerto, Senin (13/6/2011), berhasil menangkap empat dari lima pelakunya. Yang menarik, ternyata mereka bukan anggota Densus 88 dan bukan debt-collector seperti banyak diberitakan.
Keempat pelaku itu adalah 2 warga Surabaya, Muji Harsono dan Hafif, seorang warga Palangkaraya bernama Surya Gustina, dan seorang warga Mojokerto bernama Ribut Santoso. Seorang yang hingga kini masih buron berinisial D masih dalam pengejaran.
Dari hasil pemeriksaan sementara, penculikan itu dilakukan terkait sewa menyewa mobil Avanza milik Surya Gustina yang kemudian hilang. “Bagaimana duduk perkaranya kita masih usut,” ungkap seorang sumber yang keberatan disebut namanya.
Kasus ini mendapat atensi Polda Jatim, karena saat mendatangi rumah korban mereka mengaku anggota Densus 88. “Padahal penculikan itu sama sekali tidak terkait kasus terorisme,” ujar Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP Effendi Lubis didampingi Kasubag Humas Polres Mojokerto, AKP Lilik Achiril Ekawati kepada wartawan.(rif/ijo)

Mantan Bupati Lumajang Fauzi Divonis Bebas

Lumajang X-pose- Setelah melewati masa persidangan tidak kurang dari 8 bulan, akhirnya Pengadilan Negeri Lumajang menjatuhkan putusan bebas terhadap 3 terdakwa dugaan korupsi pengelolaan pasir Gunung Semeru Lumajang.
Mereka adalah mantan Bupati Lumajang Drs Ahmad Fauzi, mantan Sekkab Lumajang Drs Endro Prapto Ariyadi, dan mantan Dirut PT Mutiara Halim, Setiyadi Laksono Halim selaku pihak ketiga yang dipercaya untuk mengelola pasir Gunung Semeru.
Pada persidangan pertama dengan terdakwa mantan Sekab Lumajang, Endro Prapto Ariyadi, majelis hakim yang diketuai Yogi Arsono SH dan hakim anggota R Aji
Suryo SH dan Yamto Susena SH, membebaskan terdakwa, karena dinilai perkara yang diajukan oleh JPU telah masuk ke ranah hukum perdata. Karena alasan itu, hakim perkara pidana tidak berhak untuk memutus perkara tersebut.
“Setelah menimbang, majelis hakim memutuskan bahwa majelis menolak dakwaan yang diajukan JPU, karena perkara ini masuk ke ranah perdata, sehingga kami membebaskan terdakwa dari dakwaan dan tuntutan,” ungkap Yogi Arsono SH ketua Majelis Hakim.
Selain itu majelis juga mengembalikan uang jaminan terdakwa senilai Rp 500 juta serta mengembalikan harkat dan martabatnya.
Pertimbangan yang sama juga disampaikan oleh majelis hakim pada persidangan kedua dengan terdakwa Setiyadi Laksono Halim selaku mantan Dirut CV Mutiara Halim.
Ketua Majelis Anne Rusiana SH menyatakan bahwa uang jaminan juga dikembalikan kepada terdakwa senilai Rp 2 miliar.
Sedangkan Ketua Majelis yang menyidangkan mantan Bupati Lumajang, Totok Priyo Sukanto SH juga menyatakan mengembalikan uang jaminan terdakwa senilai Rp 500 juta.
Menanggapi putusan tersebut, ketiga terdakwa melalui kuasa hukumnya menyatakan pikir-pikir. Kuasa hukum mantan Sekab Lumajang, Mahmud SH menyatakan bahwa pihaknya cukup puas dengan putusan ini, karena pada awalnya memang perkara ini masuk ke ranah perdata, yang harus diselesaikan secara perdata pula jika terjadi permasalahan.
“Ini namanya niteg van ontslaag, yang artinya dakwaan tidak dapat diterima, dan yang berhak memutus adalah persidangan perdata, tapi kami masih akan koordinasi apakah menerima putusan ini,” ungkapnya.
Hal ini disebabkan karena pihak terdakwa masih akan melihat apa yang akan dilakukan tim JPU. Di lain pihak, tim JPU yang terdiri dari EP Kumara Lubis SH, Eko Wahyu SH, R Chambali SH, Octa Berty SH, dan Darman SH sama-sama menghindar sejumlah pertayaan wartawan soal putusan tersebut.
“Kami masih akan koordinasi dengan Kajari soal ini, dan belum bisa komentar apapun,” ungkap Kumara Lubis SH.
Seperti diberitakan, ketiga terdakwa dalam kasus yang sama dimeja-hijaukan karena diduga telah melakukan perbuatan melawan hukum dan merugikan negara senilai Rp 5,2 M.
Mereka diduga telah menguntungkan pihak lain, yakni PT Mutiara Halim dengan membuat kerjasama operasional atau KSO no 8, no 10 dan no 16 tahun 2005 tentang pengelolaan pasir Gunung Semeru mulai tahun 2004 hingga 2008.
Kasus ini sempat mendapat perhatian sejumlah LSM, terkait ijin berobat ke luar negeri yang dikeluarkan majelis hakim kepada Setiyadi Laksono, 13 Juni 2011 lalu atau seminggu menjelang sidang putusan. (zes/ijo)

Siswa SMK Cabuli Gadis Kelas VI SD

Situbondo X-pose- Film-film berbau pornografi melalui internet, rupanya telanjur mempengaruhi pikiran BY (16). Terdorong fantasi seksnya yang berlebihan, siswa kelas II sebuah SMK di Situbondo ini, nekad mencabuli Bunga (12, bukan nama sebenarnya).
Kasatreskrim Polres Situbondo AKP Sunarto membenarkan kin dalam penyidik Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA). “Tersangka untuk sementara kita amankan, demi mengantisipasi agar tidak terjadi balas dendam,” katanya, Rabu (22/6/2011).
Ulah BY memang membuat keluarga Bunga sangat geram. Gadis kelas VI SD itu tiba-tiba mengalami sakit pada sekitar kelaminnya. Orangtua sempat berusaha membawanya ke dokter, namun si gadis selalu menolak bahkan menangis.
Setelah didesak, Bunga akhirnya mengaku, rasa sakit di sekitar kemaluannya akibat ulah BY. Diceritakan, ia telah terbujuk BY untuk datang ke rumahnya Desa . BY adalah tetangga di Desa telah membujuknya untuk datang ke rumahnya Desa Gudang, Kecamatan Asembagus.
Sebagai tetangga, Bunga tak curiga. Tetapi saat berada di rumah itu, ia diancam dan ditakut-takuti hingga tak berkutik saat BY merabah-rabah bagian vitalnya. Bunga juga mengaku mendapat perlakuan kasar hingga berakibat kemaluannya sakit. Setelah puas memperdaya korbannyua, BY masih mengancam agar perbuatannya tak diceritakan kepada siapa pun.(ism/ijo)

Provinsi Sumsel Jadi Sriwijaya? Semua Terserah Masyarakat

JAKARTA X-pose - Politisi Demokrat asal Palembang, Marzuki Alie mengaku baru mendengar, tercetusnya ide mengubah nama Provinsi Sumatera Selatan menjadi Provinsi Sriwijaya. Meski baru mengetahui, Marzuki Alie yang kini menjabat sebagai Ketua DPR ini menyatakan, berganti atau tidak nama tempat kelahirannya itu, tergantung dari kemauan masyarakat Sumatera Selatan secara keseluruhan.
"Semuanya itu, terserah masyarakat Sumatera Selatan sendiri, bagaimana," kata Marzuki Alie menjawab pertanyaan tribun, Rabu (22/06/2011).
Menurutnya, ide ini juga harus melihat sejarah. Jangan sampai, kalau nanti berubah, mengkerdilkan Sriwijaya yang dulu dikenal sangat luas wilayahnya.
"Pendapat saya, dulu Sriwijaya itu sangat luas cakupan daerahnya, dan tidak hanya Sumsel saja. Saya khawatir, kalau berubah mengkerdilkan nama Sriwijaya itu sendiri. Namun yang jelas, semuanya tergantung dari keinginan masyarakat Sumatera Selatan saja," Marzuki Alie menegaskan (xp)

Kemenangan Lilyana-Tantowi

Menang dengan raket yang bengkok

Pebulutangkis Ganda Campuran Indonesia Ahmad Tantowi - Lilyana Natsir saat berhadapan dengan Ganda Campuran Korea Selatan Lee Yong Dae - Ha Jung Eun dalam pertandingan ganda campuran putaran pertama Djarum Indonesia Open Series Premier 2011 di Istora Senayan, Jakarta, Rabu(22/6). Pebulutangkis Ganda Campuran Indonesia Ahmad Tantowi - Lilyana Natsir menang 21-17 : 21-14 atas Ganda Campuran Korea Selatan Lee Yong Dae - Ha Jung Eun.(ari)

Senin, 20 Juni 2011

Ratusan Perangkat Desa Demo di Depan DPR, Lalin Semanggi-Slipi Macet

Jakarta X-pose - Ratusan perangkat desa yang sebelumnya berunjuk rasa di depan Kementerian Dalam Negeri kini sudah bergeser ke depan Gedung DPR, Senayan. Akibatnya, lalu lintas dari Semanggi menuju Slipi macet parah.

Pantauan media, Senin (20/6/2011) pukul 13.30 WIB, ratusan perangkat desa yang mengenakan baju coklat ini menutupi semua ruas jalan Gatot Subroto, Jakarta. Akibatnya kendaraan dari Semanggi ke arah Slipi tersendat.

Para demonstran membentangkan spanduk dan berorasi di depan gedung DPR. Mobil-mobil yang yang melintas di depan gedung DPR terpaksa harus berjalan perlahan karena seluruh ruas jalan tertutup demonstran.

Sebelumnya pada pukul 07.00 WIB sekitar 500 perangkat desa menggeruduk Kantor Kemendagri. Mereka menuntut agar draf RUU Desa segera diserahkan ke DPR dan segera disahkan. Aksi tersebut diiringi kesenian Reog Ponorogo. Akibat aksi massa, jalan di depan kantor Kemendagri ditutup.(dtk)

Jakarta - Usaha keras telah dilakukan para Perangkat desa yang tergabung dalam Parade Nusantara akhirnya membuahkan hasil. Setelah berdemo di depan kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) akhirnya berjanji akan membawa RUU tentang Desa ke Baleg DPR RI hari ini.

"Kita akan membawa RUU tentang Desa ini ke Baleg DPR. Hari ini juga," ujar Dirjen Kesatuan Bangsa dan Politik Kemendagri Tanri Bali di kantornya, Senin (20/6).

Tanri yang baru saja bertemu dengan para perwakilan kepala desa. mengatakan, salah satu tuntutan yang paling krusial dari para perangkat desa adalah soal masa jabatan. Mereka menginginkan, masa jabatan mereka diperpanjang hingga 8 sampai 10 tahun.

"Kita akan konsultasi dengan Baleg DPR dulu," jelas Tanri.

Para perangkat desa menyambut baik hasil pertemuan itu. Setelah bertemu dengan pihak Kemendagri, para perangkat desa dari berbagai wilayah di Indonesia itu segera membubarkan diri. Mereka kini akan melanjutkan aksinya ke Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta.

Sebagian besar pendemo berjalan kaki menuju DPR. Namun ada juga yang mengendarai sepeda motor. Berdasarkan pantauan WartaNews.com, akibat dari aksi demo tersebut, lalu lintas di sejumlah ruas jalan  seperti di Jalan Medan Merdeka Barat arah ke MH Thamrin, terpantau padat.(*/ipk)

"SBY Diakali Anak Buahnya"

JAKARTA X-pose - Direktur Wahid Institute, Yenny Wahid mengungkapkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah dibohongi anak buahnya. Pernyataan tersebut dikatakan Yenny menanggapi pidato SBY tentang nasib buruh migran di hadapan peserta Konferensi Internasional Labour Organization (ILO).

"Pidato SBY sangat luar biasa di Konferensi ILO, belum ada seminggu setelah pidato kasus ini (Ruyati) menampar beliau. Presiden diakalain oleh anak buahnya. Bawahanya mengatakan sudah baik ternyata seperti ini kejadiannya," kata Yenny saat ditemui di kantor Wahid Institute Jakarta, Senin (20/6/2011).

Kasus Ruyati, lanjut Yenny, menunjukkan bukti ketidakseriusan pemerintah dalam menangani tenaga kerjanya di luar negeri.

"Para pejabat sudah tahu dari Januari tapi dibiarkan, ada pembiaran pemerintah. Kalau seperti ini terlihat pemerintah acuh mau mati terserah, hidup terserah, kami prihatin dengan ini," katanya.

Lebih lanjut Yenny meminta pemerintah meniru sikap almarhum ayahnya mantan Presiden Abdurrahman Wahid dalam menangani kasus yang serupa.

"Gus Dur pernah mengalami hal seperti ini, tapi nyatanya bisa. Permasalahanya mau tidak pemerintah melakukan high diplomasi. Syaratnya pemerintah mau tidak melakukan lobby dengan kepala negara dimana para TKI bermasalah," tegasnya.

Kata Yenny, tidak ada kata tidak mungkin untuk menyelesaikan kasus tenaga kerja Indonesia diluar negeri asal kepala negara mau langsung menangani atau turun tangan dalam kasus seperti yang mendera Ruyati. (put)

Dibuat Museum, Pemkot Surabaya Siap Beli Rumah Bung Karno

Surabaya X-pose-Penemuan rumah kelahiran mantan Presiden RI Soekarno di Surabaya, Jawa Timur, membuka pintu sejarah baru. Jika sebelum reformasi Putra Sang Fajar ini disebut lahir di Blitar, kini pengungkapan tersebut membuat sejarah berganti menjadi Surabaya.

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya pun langsung menyatakan akan mengambil alih rumah di Jalan Pandean IV, Kelurahan Paneleh, Kecamatan Genteng Nomor 40 itu.

Bahkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sudah melakukan negoisasi dengan pihak keluarga agar bersedia menjual sehingga bisa dijadikan museum atau tempat cagar budaya.

"Saya sudah memberikan tugas kepada Dinas Pariwisata Kota Surabaya untuk negoisasi harga dengan pemilik rumah. Nantinya rumah kelahiran Bung Karno akan dijadikan museum dan untuk kawasan sejarah," kata Risma saat ditemui okezone beberapa waktu lalu.

Sayangnya, Risma enggan menyebut berapa anggaran yang disiapkan untuk membeli rumah berukuran 6x14 meter itu. Rencananya, dana yang digunakan pada Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) Kota Surabaya. "Harga masih negoisasi. Saya sudah minta ke Bu Wiwik (Kepala Dinas Pariwisata Surabaya-red)," tutur Risma.

Risma juga berpesan kepada warga Surabaya untuk tidak mengaku sebagai pengagum Bung Karno jika sikap maupun sifat sang Proklamator tidak diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagai orang nomer satu di Surabaya, dia juga mengaku bangga Surabaya menjadi bagian dari kelahiran tokoh dunia sekelas Bung Karno.

Choiri, Suami Jamilah, pemilik rumah mengatakan pada prinsipnya pihak keluarga tidak mempermasalahkan dan siap menjual rumahnya ke Pemkot Surabaya. Terkait harga, dia mengaku masih melakukan negoisasi untuk menentukan harga yang pas.

"Tapi itu terserah keluarga. Secara prinsip kami siap pindah demi kepentingan negara," ujarnya. Rumah itu ditempati sejak tahun 1990 dibeli dari seseorang.

Sejak dibeli dari orang sebelumnya, Jamilah tidak menduga jika rumah yang dibelinya adalah tempat lahir tokoh kaliber dunia, Soekarno.

Kondisi rumah itu kini banyak sekali direhab. Maklum rumah tersebut tidak banyak yang tahu sebagai tempat lahir Bung Karno. Di bagian depan rumah ada sedikit tambahan tembok yang tersusun dari keramik.

Masuk kedalam rumah itu tentunya melewati pintu bermodel seperti kupu tarung. Ada tiga buah jendela di samping pintu rumah itu. Meskipun ada rehab di sana-sini, tapi rumah tersebut masih memancarkan nuansa klasik. Terutama susunan tembok yang terlihat kasar seperti bangunan-bangunan klasik.

"Saya tidak tahu, waktu saya beli memang tidak ada peninggalan apa-apa. Tahu-tahu dapat kabar kalau rumah yang saya tempati ini adalah tempat lahir Bung Karno," tutur Jamilah kepada okezone secara terpisah.

Ihwal Jamilah mengetahui bahwa tempat tinggalnya adalah tempat kelahiran sang Proklamator ketika ada undangan seminar di Balai Pemuda, Surabaya pada Agustus 2010 silam.

Saat itu, dia seolah-olah tak percaya seorang tokoh besar dilahirkan di tempat yang sangat sederhana ini. Perasaan bangga bercampur kaget pun menyelimuti keluarga Jamilah.

Padahal saat pertama dibeli almarhum orangtuanya, rumah tersebut tidak menampakkan tanda-tanda sebagai tempat kelahiran Soekarno.

38 DPC PPP se-Jatim Sepakat Pertahankan SDA

ilustrasiSurabaya X-pose- Seperti biasa menjelang suksesi kepemimpinan parpol, bisik-bisik dan aksi dukung mendukung calon pemimpin selalu marak. Tetapi itu tidak berlaku bagi kader PPP Jatim.
Dalam Muskerwil I DPW PPP Jatim di Garden Palace Surabaya, Minggu (19/6/2011), bisik-bisik atau aksi dukung mendukung itu nyaris tak terdengar. Padahal dua pekan ke depan, tepatnya 3-7 Juli, PPP akan menggelar Muktamar VII di Bandung.
Sedikitnya dua nama kini ramai diberitakan akan bertarung memperebutkan kursi Ketua Umum DPP PPP. Yakni Menteri Agama Surya Dharma Ali (SDA) yang kini masih menjabat Ketua Umum DPP PPP, dan Ahmad Muqowwan, kader muda NU Semarang yang beberapa kali duduk sebagai anggota DPR RI.
Rupanya bukan tanpa sebab jika Muskerwil DPW PPP kader PPP Jatim itu bersih dari dukung-mendukung calon Ketua Umum-nya. “Untuk Jatim, seluruh DPC di 38 kota dan kabupaten sudah satu suara mempertahankan SDA. Siapa pun calon yang akan menjadi kopetitornya dalam Muktabar di Bandung. Itu sudah ada kesepakatan jauh sebelum muskerwil,” kata seorang kader yang keberatan disebut namanya.
Tak pelak, acara Muskerwil pun berjalan mulus. Ketua Panitia Pelaksana H Mahdi Al Hamid beralasan, suasana Muskerwil seperti ini (bersih dari aksi dukung-mendukung calon Katua Umum) karena tingkat kesadaran berpolitik kader PPP Jatim sangat baik.
“Muskerwil bertujuan menyusun program PPP ke depan. Itu yang disadari kader, termasuk saya. Jadi kalau mau bicara dukung mendukung itu bukan ranah yang harus dikomentari,” ujarnya diplomatis.
Sementara itu, ditemui di sela kesibukannya menghadiri acara itu, SDA yang terkesan tenang mengklaim telah mendapat dukungan 70 persen dukungan untuk maju menjadi ketua umum pada Muktamar PPP VII. “Ya, saya bersyukur masih diterima oleh kader di tengah orang di luar PPP menganggap saya gagal meningkatkan perolehan suara pada Pemilu 2009 lalu,” katanya.
Selain Jatim, 70 persen dukungan itu menurutnya juga dari  Kalimantan, Nusa Tenggara Barat, Yogyakarta, Jawa Barat, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Bali, Banten, dan Lampung.
Belajar dari kegagalan itu, SDA menyatakan, jika terpilih kembali menjadi Ketua Umum DPP PPP, ia akan melibatkan penuh pengurus daerah untuk menentukan target. Karenanya ia meminta DPW dan DPC se-Indonesia segera melakukan kajian-kajian untuk memetakan ptotensi perolehan suara. Hasil pemetaan itulah yang akan ia jadikan dasar menentukan target perolehan suara nasional.(ijo)
Bookmark and Share

TKW Asal Bekasi Dipancung di Arab Saudi


ilustrasiJakarta X-pose- Apa kata dunia? Kementerian Luar Negeri kecolongan, mengaku tidak dapat pemberitahuan dari KBRI untuk Arab Saudi, saat TKW yang bekerja di sana menjalani eksekusi hukuman pancung.  Ruyati binti Sapubi (54), asal Srengseng, Bekasi, Jawa Barat, tewas setelah algojo menebas kepalanya dengan pedang, Sabtu (18/6/2011).
Berita mengejutkan itu justru pertama kali diumumkan Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi melalui kantor berita SPA. Disebutkan, seorang perempuan Indonesia bernama Raiaiti Beth Sabotti Sarona (nama Ruyati dalam ejaan huruf Arab) telah menjalani hukuman mati dengan cara dipancung, karena terbukti membunuh perempuan Saudi Khairiya binti Hamid Mijlid.
Meski kabar telah tersebar luas, Kementerian Luar Negeri Indonesia ternyata baru memberitahukan kepada keluarga Ruyati, Minggu (19/6/2011) pagi.
Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengecam Pemerintah Arab Saudi karena tidak memberi tahu eksekusi ini. “Kami mengecam dan menyayangkan Pemerintah Arab Saudi mengabaikan hukum internasional,” ujarnya, seperti dikutip tempointeraktif.com.
Karenanya, aku Marty, pihaknya akan segera memanggil Dubes RI untuk Arab Saudi. “Kami akan meminta keterangan di Jakarta besok,” tandasnya.
Ruyati dituduh membunuh Khairiya binti Hamid Mijlid menggunakan pisau pemotong daging pada bagian kepala dan menikam leher majikannya itu hingga tewas, 10 Januari 2010 lalu.
Sejak menjalani pemeriksaan perkara hingga divonis pengadilan bersalah dengan hukuman qisash, pemerintah RI telah memberi pendampingan dan perlindungan. Bahkan Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar melawat ke Arab Saudi untuk memintakan pengampunan.
Namun pemerintah Arab Saudi tetap tidak bisa mengampuni Ruyati yang selama persidangan mengakui kesalahannya. Yang disesalkan, pemerintah Arab Saudi tidak mengirim pemberitahuan jadwal eksekusi Ruyati yang pasca-vonis hukuman mati Mei 2011 lalu. Jasat Ruyati telah dimakamkan di Arab Saudi.(dari berbagai sumber/ijo)

“Aktris” Video Mesum “Ranu Pakis Bergoyang” Ancam Bunuh Diri

Lumajang X-pose Polisi mengaku kesulitan mengorek keterangan dari “Aktris” video mesum “Ranu Pakis Bergoyang”. Pasalnya, PT yang mengalami goncangan psikologis, perempuan itu sering mengancam bunuh diri jika petugas memaksa memeriksanya.
“Dia (PT) sering mengancam bunuh diri bila dimintai keterangan petugas. Untuk penyelidikan dan pemeriksaan pada korban perempuan, kami harus berhati-hati,” jelas Kapolres Lumajang AKBP Tejo Wijanarko pada wartawan di mapolres, Senin (20/6/2011).
Sementara, pihak keluarga korban, minta pada aparat untuk tidak menggunakan seragam dinas dalam mengorek keterangan dari PT.
Polres Lumajang terus melakukan mediasi antara orangtua PT dengan tiga pemuda dalam video mesum itu. Diharapkan pemuda dalam video mesum tidak melakukan tindakan serupa. “Mediasi dilakukan, tapi proses hukum tetap,” tegas kapolres.
Diberitakan sebelumnya, di Lumajang, sekelompok pelajar SMU diduga lebih dari empat orang nekad merekam adegan seks two in one dengan handphone.
Video mesum itu beredar dalam dua sesi - kode n4rsis0010 berdurasi 43 detik, dan kode n4rsis0012 berdurasi 5 menit 49 detik - menampilkan adegan seorang siswi sedang bermain seks gaya two in one dengan dua pria temannya.
Adegan itu diawali dengan pesta minuman keras. Dalam keadaan mabuk, dua orang pelajar pria kemudian membuka pakaian si aktris. Dari gerak kamera dan background suara diyakini, ada orang lebih satu orang yang melihat aksi mereka.
Diperoleh informasi, si aktris berinisial PT (17) adalah penderita tuna wicara dan tuna rungu pelajar Sekolah Dasar Luar Biasa (SDSB).
Video itu dibuat sekitar Februari 2011 lalu di sebuah hutan cemara dekat lokasi wisata Ranu Pakis, telaga di kawasan Klakah Kabupaten Lumajang. Polisi kini memburu tiga pelajar pria yang diduga sebagai pembuat video, dan pemeran.(zis/isp/zonaberita)

AS Gelapkan Uang Minyak Irak 18 M Dollar

BAGHDAD X-pose - Osama al-Nujaifi, pembicara parlemen Irak, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa jumlah uang Irak belum ditemukan dari eksplorasi minyak yang dilakukan AS sebesar 18.7 miliar dollar AS - tiga kali lebih dari yang dilaporkan yakni enam miliar dollar AS.
Hal itu diungkapkan dia sebelum melakukan kunjungannya ke AS. Al-Nujaifi mengatakan dirinya menerima laporan minggu ini berdasarkan informasi dari auditor AS dan Irak bahwa jumlah uang yang ditarik dari dana hasil minyak Irak, yang belum ditemukan dan diperkirakan hilang sekitar lebih dari 6,6 miliar dollar AS.
"Ada banyak uang yang hilang selama pemerintahan pertama Amerika di tahun pertama pendudukan," ungkapnya.
"Dana pembangunan Irak telah hilang sekitar 18 miliar dollar AS dalam operasi-operasi - yang tempatnya tidak diketahui. Yang juga hilang adalah dokumen-dokumen pengeluaran," tuturnya.
"Saya pikir ini akan dibahas segera. Harus ada jawaban kemana uang Irak pergi," tambahnya lagi.
Uang minyak Irak sekitar 20 Miliar dollar AS tunai terbang ke negeri Paman Sam tersebut selama pemerintahan Bush pada 2004. Uang tersebut berasal dari penjualan minyak Irak, dana surplus dari program minyak untuk pangan PBB dan penyitaan aset-aset Irak.
Para pejabat di Irak mengatakan seharusnya memberikan uang hasil minyak tersebut kepada kementerian Irak dan kontraktor AS, yang rencananya dipergunakan untuk rekonstruksi negara.
Tidak Berjejak
Los Angeles Times melaporkan pekan lalu, para pejabat Irak berpendapat bahwa pemerintah AS seharusnya melindungi uang simpanan di bawah hukum perjanjian 2004 yang ditandatangani dengan Irak, sehingga Washington harus bertanggung jawab atas uang yang telah hilang tersebut.
Pejabat Pentagon berpendapat mereka dapat menjelaskan uang selama enam tahun terakhir jika diberikan cukup waktu untuk melacak beberapa dokumen. AS telah mengaudit uang minyak itu sebanyak tiga kali, namun masih belum bisa mengatakan dengan tepat di mana uang tersebut menghilang.

Sabtu, 18 Juni 2011

Korupsi di Sekitar Kita

Budaya korupsi telah mengakar pada lingkungan terdekat kita. Itulah kesimpulan yang dapat diambil dari hasil jajak pendapat Yahoo! Indonesia mengenai korupsi.

90 persen responden mengakui bahwa korupsi telah menyebar hingga lingkungan terdekat mereka. Hanya 13 persen responden yang menyatakan telah berusaha mencegah dan menegur para pelaku korupsi.

862 responden mengakui turut korupsi. Separuhnya menjelaskan bahwa korupsi terpaksa dilakukan karena pengaruh sekitar, sedangkan sisanya korupsi tanpa paksaan.

46 persen responden pasrah dan tak bisa berbuat apa-apa meskipun korupsi ada di sekitarnya. Hanya 13 persen yang mengklaim telah berusaha mencegah dan menegur pelaku praktek korupsi.

Jajak pendapat ini diikuti oleh 8.056 pemilih. Hanya sepuluh persen atau 834 responden yang merasa tak ada korupsi di lingkungan terdekatnya.

Wakil Koordinator Indonesia Corruption Watch Emerson Yuntho mengaku tak kaget dengan hasil tersebut. Menurutnya, korupsi memang telah membudaya. "Masyarakat sadar menjadi korban korupsi, tapi tak tahu bagaimana caranya melawan," kata dia.

Saat korupsi sudah membudaya, tak ada lagi saling percaya. Kejujuran justru menjadi sesuatu yang sulit dilakukan. Emerson mencontohkan, di dunia peradilan masih ada hakim yang bersih. Sayang, hakim itu justru dikucilkan dan ditekan oleh koleganya.

Kondisi ini diperparah dengan tidak adanya kepastian hukum dan pengawasan. "Pemberantasan korupsi harus dimulai dari atas lalu menyebar ke bawah. Sayang belum ada komitmen yang kuat dari pemerintah sementara masyarakat makin frustrasi," kata dia.

Bagaimana dengan lingkungan sekitar Anda?

Perangkat Desa Ketahuan Mencuri, Dilaporkan Warganya Kepolisi

Bondowoso,X-pose
Perangkat desa P.Rian (40) desa Sumbersuko Kecamatan Klabang dilaporkan warga karena mencuri beberapa barang milik P.Ruk RT.10 berupa Kompor gas,salon Bazoka,sprei,blender dll sehingga pelaku langsung dilaporkannya kepada Polsek Klabang dan akhirnya Pelaku kini meringkut di sel tahanan guna menjalani proses hukum lebih lanjut.
Kronlogis kejadiannya, ketika P.Ruk sedang membersihkan salah satu rumahnya di RT.11 yang lama ditinggal oleh penghuninya ke luar negeri, yang tak lain adalah putranya sendiri dan betapa terperanjatnya beberapa barang berupa kompor gas,salon Bazoka,sprei,blender,dan cangkir telah raib didapati telah raib sehingga ia pun sudah menduga jika raibnya barang tersebut pasti telah digondol pencuri.
Setelah ditelusuri tiba-tiba salah satu barang yang hilang tersebut berada di rumah P.Suk RT.12 akhirnya setelah ditanyakan P.Suk mengakui jika barang tersebut dibelinya dari P.Rian yang ternyata seorang perangkat desa(Penghulu) dan seketika itu pelaku langsung dilaporkannya kepada Polsek Klabang, namun pada saat sebelumnya Pelaku menebus kompor tersebut untuk diberikan kembali kepada pemiliknya sedangkan untuk barang lain yang tidak ada kejelasannya pelaku berjanji akan mengembalikan pada bulan Juli.
Nasi sudah menjadi bubur, sebab Pelaku sudah terjerat pasal pencurian siang hari dengan ancaman kurungan selama 5 tahun sesuai dengan penjelasan Polsek Klabang.
Menurut keterangan pelaku bahwa tindakan nekad yang dilakukannya karena faktor ekonomi sehingga terpaksa ini dilakukan dan ia pasrah menerima sangsi hukum atas tindakan yang dilakukannya.(CIP

Jumat, 17 Juni 2011

Belajar dari Kisah Politisi bersama Gus Dur

Alm. Gus Dur telah memberikan sejarah dan fondasi berpolitik yang kuat dengan jujur, berani, dan merangkul semuanya tanpa memandang latarbelakangnya. Ia mulai bergerak dari tahun 1970-an sampe 2000-an, melalui fikiran, ucapan dan tindakan. Melawan kediktatoran orde baru dan membangun masa reformasi keemasan. Banyak anak didiknya yang menjadi besar dan menjadi tokoh nasional. Tapi tak sedikit pula yang mejadi lawan politik, meski menurut Gus Dur, hanya Pak Harto yang menjadi level lawan politiknya. Karir puncak beliau sebagai presiden RI, dan jatuh pada tahun 2001 karena konspirasi dan dugaan yang tidak pernah dipertanggungjawabkan. Kini, ia sudah berpulang karena sakit pada usia 69 tahun.
Ada kalanya kita juga perlu belajar sejarah atas karir2 politisi yang pernah satu masa dengan beliau, khususnya mereka yang merasa “dekat” dengan Gus Dur.
Amin Rais/eks ketua mpr/tokoh nasional/capres (keterlibatan  : inisiator gus dur menjadi RI-1 tapi kemudian melakukan konspirasi sidang istimewa dan menjatuhkan gus dur) pernah tersandung kasus dana non bujeter DKP tahun 2004 dan kini di panggung politik semakin redup, bahkan hampir tenggelam;
Megawati/eks presiden/tokoh nasional/capres (keterlibatan : menjadi RI-2 dan mendampingi gus dur tapi kemudian melakukan konspirasi pergantian presiden gus DUr) : setelah selesai dari kursi RI-1 menggantikan Gus Dur, ia kalah bertarung di pilpres 2004 dan 2009 dan susah bertarung lagi dalam pilpres yang akan datang;
Akbar Tandjung/eks ketua dpr/tokoh nasional (keterlibatan : melakukan konspirasi sidang istimewa) pernah tersandung kasus dana nonbujeter bulog dan karir politiknya nyaris selesai;
Nazaruddin Syamsudin/eks ketua KPU (keterlibatan : membuat keputusan kontroversial yang tidak meloloskan gus dur sebagai capres 2004 perihal kesehatan jasmani rohani) pernah tersandung kasus korupsi di KPU dan melewati sebagian masa hidupnya di sel tahanan,
Alwi Shihab/eks ketum pkb (keterlibatan : melawan dan menggugat PKB Gus Dur) kini sudah “out” dari pusaran politik,
dan kini gilirannya, Andy Nurpati/eks anggota KPU (diduga tidak menghormati dan mengacuhkan putusan MA yang mendudukkan Gus Dur sebagai ketua Dewan Syuro PKB) sekarang tersandung kasus pemalsuan dokumen negara.
Karir sebaliknya diperlihatkan oleh orang2 yang dari dulu dekat dengan Gus Dur, mereka yang teguh memegang kejujuran dan kesederhanaan, antara lain :
SBY (setelah ditarik jadi menteri Gus Dur, SBY masih jadi menteri lagi di kabinet Mega dan terpilih dua kali jadi presiden RI, SBY masih cukup baik namanya di kalangan nahdliyin);
Mahfud MD (setelah ditarik masuk PKB, lalu jadi menterinya Gus Dur, kemudian memegang amanah di kursi DPR dan MK, kini ada sebagian masa yang memproyeksikan calon RI-1).
Semoga jadi pelajaran bersama …

Dinas PU Bondowoso Tahun 2011 Proritaskan Pembangunan Jalan Desa

Bondowoso,X-pose
Jalan aspal di bondowoso -/+ 800 KM sementara ini mengalamai kerusakan -/+ 450 KM sehingga Binamarga dan Cipta Karya Bondowoso pada tahun anggaran ini memprioritaskan pemeliharaan jalan pedesaan yang padat transportasi dengan sokongan dana bantuan dari APBN propinsi, dengan harapan dengan pemeliharaan jalan yang berupa perbaikan jalan aspal yang mengalami kerusakan sehingga akses transportasi masyarakat menjadi lancar.
Namun diterangkan pula oleh Kepala Dinas Binamarga dan Cipta karya Bondowoso bahwa sistem yang dilaksanakan tidak lagi seperti pada tahun 2009 yang menggunakan lapen akan tetapi dengan cara hotmik (HRS/ATB)sebab hasil yang diperoleh akan menjadi lebih bagus dan tahan lama.
Bahkan Kepala Dinas Binamarga dan cipta karya bersama Sekda berikut asisten II pembangunan Bondowoso terjun langsung ke setiap lokasi untuk memantau sejauh mana pekerjaan dilaksanakan sebab dengan memantau lansung ke setiap lokasi maka, secara langsung  beberapa kekurangan atau kesalahan dapat dibenahi mengingat dalam pemeliharaan ini ia cukup bertanggung jawab dalam menjaga kwalitas jalan aspal yang diperbaiki sebab ini demi kepentingan umum namun sempat ia menyesalkan dengan truck pengangkut tebu yang melintas dengan bobot mencapai 17 ton padahal klas jalan desa adalah klas III yang hanya mampu menerima bobot seberat 15 ton.
Namun masalah truck pengangkut tersebut segera akan dicarikan solusi termasuk upaya pemerintah membuat peraturan terkait truck pengangkut tebu tersebut sebab selama ini pemerintah selalu berfokus kepada kerusakan -kerusakan jalan sehingga untuk melakukan pengembangan jalan lainnya terasa menemui kendala.(CIP)


Kamis, 16 Juni 2011

BANSOS/JASMAS 2011 BONDOWOSO TAK JAUH BEDA DENGAN P2SEM

Bondowoso,x-pose.online
Terkucurnya dana BANSOS(JASMAS)2011 dari salah satu partai berlambang banteng Propinsi kini menuai berbagai macam kasus persoalan di Bondowoso baik pada awal maupun setelah terkucurnya dana sebab sejumlah Kepala desa merasa kecewa lantaran dana yang semula diharapkan sesaui dengan harapan ternyata justru sangat bertolak belakang padahal dana pelicin yang diberikan cukup besar, dari Rp.5 juta samapai dengan puluhan juta dengan harapan dana yang dijanjika sebesar Rp.100 juta ternyata dana yang diterima di desa berkisar anatara Rp.20 juta samapai dengan Rp.50 juta tanpa alasan yang jelas kemana dana yang sengaja terpotong.
salah satu contoh yang terjadi yakni dan yang diterima oleh Desa Wonoboyo hanya berjumlah Rp.20 juta sedangkan Kepala Desa Wonoboyo menjelskan bahwa dana yang diterima oleh ketua disini berjumlah Rp.20 juta padahal fisik berupa plengseng yang harus dikerjakan lebih dari 100 M sehingga ketkutan Kepala Desa akan hal ini kini menjadi polemik panas,lebih lebih Kepala desa wonokerto yang hanya menerima dana sebesar Rp.30 juta padahal biaya yang diberikan untuk dana pemancing mencapai jutaan rupiah"lantas dikemanakan dana yang semestinya sebesar Rp.100 juta" ulasnya kepada x-pose
gelitik demi gelitik ternyata dana tesebut telah terpotong dengan jumlah yang cukup seknifikan sehingga kepala desa merasa telah ditipu secara tidak langsung bahkan kepala desa merasa dimamfaatkan oleh oknum-oknum yang mencari kesempatan dalam kesempitan demi memperkaya diri dan ini patut dilaporkan kepada DPR-RI berikut kejaksaan Tinggi agar para oknum pelaku mempertanggung jawabkan semua tindakannya.(cip)

KADES DAN PERANGKAT DESA BONDOWOSO(SKAK) AKAN LURUK KE JAKARTA

Bondowoso,x-pose.online,
Sejumlah perangkat dan kepala desa Bondowoso pada tg.20 Juni 2011, akan meluruk kantor DPR-RI Jakarta Pusat dalam rangka untuk meminta agar supaya UU tentang Desa segera di realisasikan sesuai dengan janji pihak pusat beberapa waktu lalu, sebab bagi mereka dengan turunnya UU tentang desa maka dapat menjadi landasan terjadinya perubahan terutama kesejahteraan mereka. apalagi jabatan kepala desa adalah jabatan politik namun realita yang ada bahwa kebebasan politik mereka terkebiri
Tujuan demo orasi yang mereka lakukan adalah sebagai bentuk sikap agar pemerintah benar-benar memperhatikan harapan perangkat dan kepala desa yang sudah lama diusulkan namun usulan yang pernah disampaikan terkesan hanya sebatas usulan dan sebatas rencana-rencana yang tidak pernah terealisasi.
Hal yang sangat terpenting bagi Kepala Desa adalah penambahan masa jabatan Kepala desa yang semula 6 tahun bisa bertambah menjadi 8 tahun sehingga dengan penambahan jabatan tersebut maka Kepala Desa dapat leluasa untuk melaksanakan segala program yang diberikan oleh pemerintah dalam rangka peningkatan pembangunan di segala sektor.
Jadi diharapkan dengan meluruknya Perangkat serta kepala desa ke jakarta nantinya diharapkan akan memperoleh jawaban dari pemerintah khususnya DPR-RI.(cip)

Ratusan Kades Lumajang Ngelurug ke Jakarta

LUMAJANG X-pose - Ratusan Kepala Desa (Kades) yang tergabung dalam Asosiasi Kepala Desa (AKD) se Kabupaten Lumajang akan segera berangkat ke Jakarta untuk menympaikan aspirasinya kepada Mendagri di Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Jakarta.

Sedikitnya 106 Kades yang dikoordinir melalui pengurus AKD yang diketuai H Sanan yang dikenal sebagai Kepala Desa Petahunan, Kecamatan Sumbersuko ini, akan berangkat pada Sabtu (18/6/2011) pagi.

Direncanakan, rombongan ratusan Kades Se-Kabupaten Lumajang ini akan tiba di Jakarta untuk menyampaikan aspirasi di Kemendagri RI pada, Senin (20/6/2011) pagi. ”Rencana itu sudah bulat dan kami akan berangkat Sabtu, agar Senin saat aksi digelar sudah siap dilokasi,"kata H Sanan ketika dikonfirmasi Didi reporter Sentral FM Lumajang, Selasa (14/6/2011) pagi.

Untuk rencana kegiatan ratusan Kades se Kabupaten Lumajang ini, H Sanan Ketua AKD menyatakan, pihaknya tidak berangkat tanpa restu dari Pemkab Lumajang. Pasalnya, mereka telah resmi meminta izin dari Bupati Lumajang dalam kaitan keberangkatannya tersebut.

”Keberangkatan kami ke Jakarta ini, atas koordinasi pengurus Parade Nusantara selaku pengurus paguyuban Kepala Desa Se-Indonesia sesuai hasil rapat di Batu, Kabupaten Malang pada 4 Juni lalu. Saat itu disampaikan, Kepala Desa wajib mengawal ratifikasi Undang-Undang Pemerintahan Desa yang saat ini akan disahkan Pemerintah dan DPR RI di Jakarta,” bebernya.

Dalam kaitan itulah, AKD Se-Kabupaten Lumajang, ditegaskan H Sanan, akan mengawal pengesahan Undang-Undang Pemerintahan Desa ini ke Kantor Kementerian Dalam Negeri RI di Jakarta.

”Tujuannya, agar aspirasi Kepala Desa se Indonesia juga diperhatikan sebelum aturan itu diberlakukan. Aspirasi kami, diantaranya terkait masa jabatan Kades dari 5 tahun ke 8 tahun, dana blockgrant untuk desa juga harus diperhatikan untuk kesejahteraan masyarakat desa,”urai Sanan.

Para Kades diberangkatkan dengan menggunakan 3 bus ke Kantor Kemendagri 18 Juni. Untuk biaya pemberangkatannya, ditambahkan H Sanan, para Kades telah menghimpun dana dari kantongnya sendiri secara swadaya.

”Namun, sebelum berangkat tentunya kami meminta ijin dari Pak Bupati Lumajang. Tadi, kita sudah melakukan pertemuan dan diijinkan. Catatannya, sebelum berangkat ke Jakarta atas nama AKD, semuanya sepakat tertib dan menjaga nama baik Lumajang,”tegas H Sanan. (her/tin-SS)


Besok, Komisi Yudisial Menemui Antasari Azhar di Penjara

Jakarta - Komisi Yudisial akan mengirimkan anggotanya menemui Antasari Azhar di Lembaga Pemasyarakatan Tangerang, Kamis, 16 Juni 2011, besok. "Belum dipastikan siapa saja, tapi salah satunya Taufiqurrahman Syahuri," kata Ketua Bidang Pengawasan Hakim dan Investigasi Komisi Yudisial RI, Suparman Marzuki, Rabu, 15 Juni 2011.

Komisi akan meminta keterangan bekas Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini dalam kasus pembunuhan Direktur Putra Rajawali Banjaran Nasruddin Zulkarnaen. "Kami mau mendengar dari Antasari yang menurut catatan dia berkaitan dengan perilaku hakim terhadapnya," kata Suparman.

Antasari divonis di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan oleh Ketua Majelis Hakim Herry Swantoro dengan hakim anggota Ibnu Prasetyo dan Nugroho Setiadji. Kedatangan komisioner Komisi Yudisial ini, waktunya tergantung Lembaga Pemasyarakatan Tangerang.

Setelah mendatangi Antasari, Komisi menjadwalkan memeriksa Majelis Hakim pada pekan depan tanggal 20 dan 21 Juni.

Kuasa Hukum Antasari Azhar Maqdir Ismail membenarkan rencana kunjungan Komisi Yudisial kepada kliennya itu. Kedatangan komisioner untuk memberi kesempatan bagi Komisi memeriksa hakim ataupun Antasari. "Rencananya pukul 10.00, ada dua orang komisi," kata Maqdir.

Sejak 15 April 2011, Komisi akan memeriksa putusan 18 tahun penjara bagi Antasari. Pemeriksaan itu terkait adanya kelalaian dan ketidakprofesionalan hakim. Pertimbangan yang tidak digunakan hakim antara lain soal keterangan ahli balistik tentang senjata dan peluru yang digunakan menembak Nasruddin.

Ba'asyir Divonis 15 Tahun Penjara

Jakarta X-pose - Terdakwa kasus tindak pidana terorisme Abu Bakar Ba'asyir divonis lima belas tahun penjara dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis, 16 Juni 2011. Majelis Hakim menilai Ba'asyir terbukti melakukan perbuatan yang menimbulkan suasana teror.

"Mengadili, menyatakan terdakwa Abu Bakar Ba'asyir terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana terorisme sebagaimana dalam dakwaan subsider, dan menjatuhkan pidana selama lima belas tahun penjara," ujar Ketua Majelis Hakim Herri Swantoro dalam amar putusan yang dia bacakan.

Hal yang memberatkan vonis adalah perbuatan terdakwa tidak mendukung upaya pemerintah dalam pemberantasan terorisme, dan sudah pernah dihukum sebelumnya tapi mengulanginya lagi. Sedangkan hal yang meringankan, terdakwa sudah berusia lanjut dan bersikap sopan selama di persidangan.

Menurut hakim, Ba'asyir terbukti melakukan dakwaan subsider, dan melanggar Pasal 14 jo Pasal 7 Undang-Undang No.15 tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme karena terbukti menimbulkan suasana teror melalui pelatihan militer di Pegunungan Jantho, Aceh Besar.

"Merencanakan, dan/atau menggerakkan orang lain, dengan sengaja menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan bermaksud menimbulkan suasana teror atau rasa takut terhadap orang secara meluas atau menimbulkan korban yang bersifat massal," ujar Herri.

Vonis hakim jauh lebih rendah dibanding tuntutan jaksa, penjara seumur hidup. Sebelumnya, Ba'asyir dianggap terbukti menggalang dana untuk kegiatan teror. Menurut jaksa, Ba'asyir terbukti melanggar Pasal 14 jo Pasal 11 Undang-Undang No.15 tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.

Dana yang dikumpulkan Ba'asyir berjumlah Rp 350 juta, yang didapat dari Haryadi Usman (Rp 150 juta) dan Syarif Usman (Rp 200 juta). Duit itu kemudian digunakan Lutfi Haidaroh alias Ubaid untuk membiayai pelatihan militer di Pegunungan Jantho, Aceh Besar.

Namun, hal itu dibantah Ba'asyir. Ia mengklaim, duit yang disumbangkan Syarif dan Haryadi ia alokasikan untuk LSM Medical Emergency Rescue Committee (Mer-C). Duit itu kemudian digunakan Mer-C untuk aksi sosial di Palestina.

Ba'asyir dijerat pasal berlapis dalam dakwaan jaksa, yakni dakwaan primer Pasal 14 jo Pasal 9 UU No.15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Terorisme, subsider Pasal 14 jo Pasal 7 UU No.15 Tahun 2003, lebih subsider Pasal 14 jo Pasal 11 UU No.15 Tahun 2003.

Lapisan dakwaan lebih subsider lagi adalah Pasal 15 jo Pasal 9, dan lebih dalam lagi adalah Pasal 15 jo Pasal 7, kemudian Pasal 15 jo Pasal 11, dan yang paling dalam adalah Pasal 13 huruf a UU No.15 Tahun 2003.

Tiap Kali Sidang Ba'asyir, Biaya Pengamanan Minimal Rp 40 Juta

Jakarta X-pose - Kepolisian Daerah Metro Jaya menganggarkan biaya sekitar Rp 40 juta untuk setiap persidangan pimpinan Jamaah Anshorut Tauhid Abu Bakar Ba'asyir. Biaya tersebut dikeluarkan selama 20 kali sidang Ba'asyir terdahulu yang mengerahkan anggota polisi sekitar 1.600 orang. Sedangkan untuk sidang vonis kali ini, kepolisian mengerahkan anggotanya sekitar 3.300 orang ditambah dukungan dari TNI.

"Jumlah Rp 40 juta itu biaya paling sedikit untuk tiap sidang," kata Juru Bicara Polda Metro Jaya Komisaris Besar Baharudin Djafar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis 16 Juni 2011.

Dalam sidang kali ini, Polda Metro Jaya melakukan tiga tahap pengamanan yakni sebelum, saat dan
setelah sidang Baasyir. "Polisi akan tetap siaga di lapangan hingga kondisi keamanan dinyatakan kondusif pascasidang," ujarnya.

Sidang vonis Ba'asyir belum lama usai. Ketua Hakim Herry Swantoro menjatuhkan hukuman 15 tahun penjara kepada Ba'asyir karena dianggap terbukti terlibat rencana pelatihan militer di Pegunungan Jalin JanthO, Aceh. Vonis itu ditanggapi Ba'asyir dengan penolakan dan teriakan takbir dari para pendukungnya.

Ratusan pendukung Ba'asyir di halaman pengadilan pun melakukan orasi yang menyatakan memulai perang terhadap Datasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri. Beberapa dari mereka juga melakukan lari kecil keliling halaman pengadilan sambil meneriakan yel-yel "Sabilullah Lailaha illalah."

Sekitar pukul 13.45 WIB, Ba'asyir kembali ke ruang tahanan Markas Besar Polri menggunakan bus tahanan yang dikawal mobil barracuda.

Rabu, 15 Juni 2011

Searching di Google Tanpa Mengetik


Jakarta X-pose - Searching di Google tidak lagi perlu mengetikkan kata kunci, cukup diucapkan saja.
Selasa (14/6) di San Francisco, Google mengumumkan aplikasi speech recognition Voice Search untuk browser Google Chrome. Dengan Voice Search, browsing apapun tak perlu lagi mengetikkan kata kunci.
Aplikasi ini bekerja dengan sensor suara, jadi kata kunci itu cukup diucapkan saja, dan browser Chrome akan menampilkan hasil pencariannya.
Teknologi speech recognition sebelumnya telah banyak digunakan pemilik perangkat Google Android, karena mereka merasa mengetikkan kata kunci di keyboard ponsel cukup merepotkan.
Voice Search akan segera muncul, tapi tidak dalam waktu dekat. Kalau aplikasi ini sudah berjalan, coba cek Google.com. Di sudut kotak pencarian ada gambar ikon mikrofon. Anda klik gambar mikrofon itu dan ucapkan kata kunci pencariannya, lalu browser akan bekerja.
Jadi untuk dapat menggunakan aplikasi ini, komputer mutlak memerlukan perangkat mikrofon. Berikut ini video demo produk itu. [mor]



Fraksi PKS Sambut Baik Pembentukan Panja Kasus Andi Nurpati


JAKARTA X-pose - Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyambut baik dibentuknya Panitia Kerja (Panja) Penyimpangan Hasil Pemilu 2009 oleh Komisi II DPR.
Semua pihak yang berkait harus dipanggil termasuk orang-orang yang tahu dan punya data tentang kecurangan di KPU.
"Saya berharap dikembalikan kepada yang hak, mekanisme kita atur nanti. Aparat penegak hukum juga harus cepat tanggap apalagi ketua MK yang melaporkan," ujar Ketua Fraksi PKS, Mustafa Kamal saat ditemui di gedung DPR, Jakarta, Rabu(15/6/2011).
Menurut Mustafa, misteri hasil Pemilu 2009 sebenarnya ada di Komisi Pemilihan Umum.
"Kita ingin Panja segera menjernihkan persoalan. Misteri itu ada di KPU. Sekarang secara transparan untuk selesaikan semua pihak," jelasnya.
Ia juga berharap Panja tersebut tidak melebar kemana-mana. Kalaupun ada, maka harus disikapi secara politik.
"Kalau merembet ke yang lain, akan lebih besar dampaknya. Ada proses politik untuk menyelesaikan, kalau dilimpahkan ke hukum, tidak cukup. Penyelesaian politk tidak mengabaikan fakta-fakta hukum," ungkap Mustafa.
Seperti diketahui sebelumnya, Komisi II DPR RI sepakat untuk membentuk Panja guna menuntaskan laporan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD yang melaporkan mantan anggota KPU Andi Nurpati karena dugaan pemalsuan dokumen penetapan calon anggota DPR RI.