Cari situs lain disini

Rabu, 15 Juni 2011

Sapi Australia Terhenti, Peternak Lokal Dapat Angin Segar

Surabaya X-pose - Penyetopan ekspor sapi oleh Australia ke Indonesia disambut baik peternak lokal. Penghentian sementara kiriman sapi dari Australia ini bakal memicu kenaikan harga daging dari peternak lokal.

Menteri Pertanian Suswono mengatakan selama ini ada perlakuan yang berbeda antara daging impor dan lokal. Karena itu pemerintah akan mengecek soal kehalalan daging impor dengan ketat.

"Perlakuan antara sapi Australia dan lokal kan memang berbeda, nah nanti rencananya akan kami kirim ahli ke lapangan untuk sekaligus mengecek kehalalan daging impor," kata Suswono saat hadir di pembukaan pameran Indo Livestock Expo & Forum 2011 di Lantai III Grand City Mal, Surabaya, Rabu (15/6/2011).

Dengan penghentian impor sapi, lanjutnya, peternak lokal harus bisa meningkatkan populasi sapi. Menipisnya daging impor di pasaran, diharapkan membuat harga daging lokal semakin membaik sehingga peternak lokal tak perlu khawatir tersaingi harga daging impor yang saat ini jauh lebih murah.

"Maka dari itu, peternak justru makin semangat meningkatkan kualitas sapinya," terang Suswono.

Begitu pula yang diungkapkan Asisten Daerah II Bagian Perekonomian Jatim Hadi Prasetyo. Selama ini, kualitas daging sapi terus meningkat. Tetapi, harga pasarnya selalu turun sebab adanya saingan daging impor yang Rp 20 ribu lebih murah. Maka tak heran bila para peternak menyambut bahagia atas penyetopan impor sapi Australia.

"Bila benar-benar distop, kondisi harga daging sapi berpotensi pulih," katanya.

Para peternak cukup optimistis menyambut keputusan stop impor sapi Australia. Khususnya peternak Jatim, sebab transaksi di Pasar Induk Jemundo per minggu saja mencapai Rp 125 miliar.

(nrm/bdh)