Cari situs lain disini

Sabtu, 20 Agustus 2011

Kajati Dilantik Usai Lebaran

Surabaya X-pose
Tongkat kepemimpinan Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur dipastikan beralih ke tangan Palty Simanjuntak usai lebaran Idul Fitri nanti.

Kepala Kejati Jatim Abdul Taufiq, Jumat (19/8/2011) menyatakan, Surat Keputusan (SK) tentang mutasi dirinya tersebut sudah diterimanya beberapa waktu lalu. ''Saya sudah terima SK nya beberapa waktu lalu. Tinggal pelantikannya saja,'' tegasnya.

Ia menambahkan, pelantikan ini sendiri direncanakan dilaksanakan setelah lebaran. Posisinya yang lowong, akan segera diisi oleh Palty Simanjuntak yang sebelumnya adalah Inspektur Wilayah V Kejagung.''Saya sendiri akan mengisi posisi Sekretaris Jaksa Agung Muda bidang Intelejen (Sesjamintel). Eselon sama, tapi dari segi pemantaban lebih baik. Sebab, tidak ada Sesjam menjadi jaksa tinggi akan tetapi jaksa tinggilah yang menjadi Sesjam,'' tukasnya.

Sementara itu, terkait dengan berbagai kasus yang ditinggalkan olehnya, Taufiq menyatakan, kasus yang belum terselesaikan, wajib diteruskan oleh penggantinya nanti. Hal itu, dianggapnya sebagai sesuatu hal yang biasa, setiap ada perputaran di internal kejaksaan.''Kasus yang masih belum selesai, ya wajib untuk diteruskan. Ini lumrah terjadi dimana-mana,'' tegasnya.

Sementara itu, dimasa kepemimpinan Taufiq ini, beberapa kasus memang masih diketahui belum selesai alias masih dalam penanganan. Diantaranya kasus dugaan korupsi tol gate Juanda yang merugikan hingga Rp 10 miliar, dugaan korupsi Pemkab Jember senilai Rp 9 miliar, dugaan korupsi Pemkab Mojokerto senilai Rp 1 miliar, dan dugaan korupsi proyek Pemkab Nganjuk senilai Rp 300 juta. [uci/ted]

Kejari Gresik Siap Panggil Mantan Kepala Disdik dan Disdik

Gresik X-pose
Penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Gresik akan terus mengungkap dugaan korupsi Dana Alokasi Khusus (DAK) Dinas Pendidikan (Disdik) senilai Rp16,2 miliar. Setelah meningkatkan status menjadi penyidikan, dalam waktu dekat akan memanggil mantan Kadisdik Gresik Chusaini Mustas dan Kadisdik Wanda Metini Hariej.

Kepala Kejari Gresik Bambang Utoyo menegaskan, pemanggilan kedua cukup penting. Khususnya, terkait proses pengadaan DAK 2010 yang dialokasikan untuk pengadaan 62 perpustakaan dan isinya di 62 sekolah dasar. Karena proses pengadaan DAK tersebut dalam masa transisi pergantian kepala dinas.

"Nantinya baik mantan kepala dinas maupun yang kepala dinas saat ini mengetahui tentang proses pengadaannya. Karenanya, keterangan keduanya cukup kami perlukan," katanya, Rabu (17/08/2011).

Program DAK Dinas Pendidikan sebesar Rp16,2 miliar terjadi pada 2010. Saat itu, Kepala Disdik Chusaini Mustas, sedangkan Wanda Metini Hariej menjadi Kasubdin Mutu Pendidikan. Dana sebesar Rp16,2 miliar terbagi dalam beberapa item. Pembangunan 62 gedung perpustakaan masing-masing Rp82,402 juta. Sisanya Rp180 juta dipakai untuk paket pengadaan buku paket siswa, alat peraga, TIK dan peralatan multi media.      

Saat dilakukan proses lelang, ternyata terjadi pergantian Kadisdik dari Chusaini Mustas ke Wanda Metini Hariej. Namun, dalam perjalanannya, ternyata LSM Forum Kota (Forkot) menemukan indikasi penyimpangan. Bahkan, LSM Forkot menyebut ada sekitar Rp9,9 miliar pencairannya bermasalah.

Sementara itu, baik Chusaini Mustas maupun Wanda Metini Hariej yang dikonfirmasi terkait rencana pemanggilan tersebut, menyatakan keseiapannya. Bahkan, Chusaini Mustas siap membeber semua data yang dia ketahui saat terjadinya lelang. "Kami initinya siap dipanggil kapapanpun. Bahkan, kami akan membantu pihak penegak hokum untuk mengungkapkannya," pungkasnya. [dny/kun]

Jumat, 29 Juli 2011

Curi Kerupuk, Tiga Bocah Dipenjara

Bojonegoro X-pose
Gara-gara mencuri krupuk, tiga bocah yang masih berusia belasan tahun harus mendekam di balik jeruji besi. Ketiganya, JUM (17), AF (16), dan AH (16) tertangkap tangan mencuri kerupuk di warung bakso milik Priyanto di Kecamatan Sumberejo, Bojonegoro, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.

Mereka membobol warung dengan cara menendang pintunya. Ketiganya kemudian membawa 26 bungkus kerupuk, satu tabung elpiji tiga kilogram dan sejumlah peralatan dapur. 

Atas perbuatannya, majelis hakim Pengadilan Negeri Bojonegoro, Irma Wahyuningsih dalam persidangan Rabu (27/7) menyatakan ketiganya secara meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana pencurian dengan pemberatan. Ketiganya divonis dua bulan tujuh hari penjara. Kini, mereka hanya bisa pasrah dan menyesali perbuatannya.(APY/ADO)

Astaga... Jual Ganja Untuk Beli Susu Anak

PAMULANG X-pose Kepolisian Sektor Pamulang berhasil menangkap bandar narkoba dengan jenis ganja, Jumat (29/7). "Penangkapan ini berdasarkan pengintaian sebelumnya," kata Kapolsek Pamulang, Komisaris Zulkifli Muridu.
Menurut salah satu tersangka, IM (29), dirinya menjual ganja untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya. "Saya terpaksa menjual ganja untuk beli susu anak," kata bapak satu anak itu.
IM merupakan satu dari dua tersangka yang berhasil diamankan petugas Kapolsek Pamulang. Menurut Zulkifli, kejadian bermula ketika pihaknya menangkap seorang pemakai narkoba jenis ganja di daerah Pondok Cabe Udik, Pamulang, Tangsel, Rabu (27/7) lalu.
Pelaku berinisial EB dengan usia 27 tahun. "Tersangka merupakan petugas keamanan Sekolah Internasional di wilayah tersebut," ujar Zulkifli.
"EB ditangkap di depan Sekolah Karisma Bangsa dan mengamankan satu paket ganja yang dimasukkan dalam bungkus rokok," kata Kapolsek. Penangkapan EB, ujar Zulkifli, berdasarkan informasi warga sekitar.
"Saya pakai ganja untuk konsumsi saya sendiri," kata EB. Dia mengaku telah mengkonsumsi narkoba dengan jenis ganja sejak satu tahun lalu.
Setelah melakukan interograsi, ujar Kapolsek, EB mengaku mendapatkan ganja dari IM (23). Kemudian petugas Polsek Pamulang melakukan pengejaran terhadap IM. "IM berhasil ditangkap selang dua jam dari penangkapan EB," ungkap Zulkifli.
IM berhasil ditangkap petugas Polsek di daerah Pondok Cabe, Pamulang, Tangsel. "Setelah melakukan penggeledahan di rumah IM, kami menemukan 22 paket ganja yang dibungkus kertas koran," ungkap Kapolsek.
Dalam satu paket ganja, IM menjual dengan harga Rp 25 ribu. "Satu paketnya saya mendapat keuntungan sekitar Rp 5 ribu," kata IM. Dirinya mengaku hanya menjadi pengedar. "Saya bukan pengkonsumsi hanya pengedar," ujar IM.
Kedua tersangka, kata Kapolsek, akan dijerat dengan Pasal 111 Ayat 1 Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. "Hukuman kurungan minimal empat tahun penjara dan maksimal 12 tahun penjara," ujar Zulkifli.

Boaz dan Busthomi Langsung Diminati Klub Malaysia

JAKARTA -X-pose
Pemain Indonesia Boaz Salossan dan Ahmad Busthomi mendapat perhatian khusus dari pihak luar yang menyaksikan pertandingan Indonesia vs Turkmenistan.
Pertandingan ini ternyata dipantau oleh pelatih pengurus klub Sime Darby yang jauh-jauh datang dari Negeri Jiran, Malaysia. Sime Darby adalah tim yang bermain di kompetisi sepakbola Malaysia di kasta Liga Perdana.
Sime Darby mengutus langsung Pelatih Ismail Zakaria, mantan pelatih Selangor FC dengan ditemani Manajer Tim, Zainal untuk menyaksikan pertandingan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.
Dua pria ini mengamati langsung jalannya pertandingan dari awal hingga akhir. Dari pengamatan itu, Zakaria mengaku tertarik dengan Boaz dan Busthomi serta berhasrat mengontrak dua pemain di posisi striker dan gelandang itu bergabung dengan Sime Darby.
"Boaz memiliki skill yang sangat bagus, kemampuan fisik dan daya tarungnya sangat luar biasa. Dia bisa melewati banyak pemain lawan. Meski tidak mencetak gol tapi dia memberi dua assis," kata Zakaria yang tercengang melihat aksi Boaz.
Zakaria sempat tidak percaya bahwa Boaz adalah pemain asli Indonesia, itu dikarenakan Boaz tidak masuk dalam skuad timnas saat Indonesia melawan Malaysia di ajang AFF 2010. Busthomi juga tak ketinggalan mendapat attensi khusus.
"Busthomi memiliki holding ball sangat bagus, dia juga memiliki visi bermain sangat bagus. Intelgensi dan kemampuannya menguasai bola berimbang. Dia juga pemain yang tenang," kata Zainal.
Zainal menjelaskan, setelah menyaksikan aksi dua pemain ini, mereka akan serius mengontak pihak- pihak yang terkait dengan dua pemain untuk negosiasi kontrak. Sime Darby sangat berkepentingan mengontrak pemain asal Indonesia untuk menyedot fans asal Indonesia yang ada di Malaysia.
Klub yang bermarkas di Kuala Lumpur adalah salah satu klub yang dibiayai sebuah perusahan kelapa sawit yang mempekerjakan kurang lebih 30 ribua karyawan asal Indonesia.

Jumat, 15 Juli 2011

Bom Mercon Meledak, 11 Rumah Hancur



PROBOLINGGO, X-POSE
 Warga Dusun Kasengan, Desa Sumberkatimoho, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo, dikejutkan dengan suara ledakan mercon yang sangat dahsyat, Rabu (13/7/2011) pagi sekitar pukul 04.00 WIB. Walaupun tidak menimbulkan korban jiwa, ledakan itu membuat 11 rumah dan 1 mushala mengalami kerusakan parah. Bahkan, seorang warga mengalami luka ringan. 
Kesebelas rumah itu mengalami kerusakan pada kaca depan rumah. Ada yang hancur total, mulai kaca teras hingga jendela samping rumah, dan ada yang rusak sebagian. Bahkan, atap dan eternit mushala hancur berantakan. Adapun rumah-rumah yang mengalami kerusakan antara lain milik Pagi Asmoro, Sampurna, Rafii, Aksan, Mahfud, Khusairi, Suwoto, Bambang, dan Abdullah. 
Polisi yang datang ke lokasi langsung melakukan olah TKP dan memasang garis polisi. Abdul Karim, korban ledakan mercon yang terkena serpihan kaca, mengalami luka pada lengan bagian kiri. Sementara itu, istrinya, yang saat kejadian berada di sampingnya, juga terkena serpihan kaca dan mengalami luka ringan. Mercon itu memang meledak persis di depan rumah Karim. 
Menurut Kepala Dusun Kasengan Didik Hermanto, ledakan mercon yang sengaja dirakit oleh seseorang yang tidak dikenal itu diletakkan di pohon jarak di depan rumah Karim, persis di sebelah kandang ayam. Mercon yang mengandung baut dan sekrup kecil ini menyebabkan ledakan yang dahsyat sehingga getarannya menghancurkan kaca rumah warga. 
Didik menambahkan, sebelum terjadi ledakan, malam harinya terjadi keributan antara pemuda desa tersebut dan pemuda desa lain. Warga menduga ledakan ini terkait keributan tersebut. 
Kepala Polsek Krejengan AKP Sunaryo mengungkapkan, di lokasi ledakan ditemukan beberapa baut, bungkusan kertas panjang, dan kaleng tempat mercon. Pelaku diduga sengaja meledakkan mercon dengan memakai kertas panjang untuk menyulut mercon tersebut. 
"Polisi akan menyelidiki motif ledakan mercon ini, termasuk informasi dari warga yang menyebutkan pada malam hari sebelum kejadian terjadi keributan antara pemuda Dusun Kasengan dan desa lain. Kami masih memburu pelakunya," kata Sunaryo.
Saat X-POSEONLINE  mendatangi kantor Polsek Krejengan, sejumlah pejabat Polres hadir di situ, mulai Wakapolres Komisaris Hadi Sucahyo, Kabag Ops Komisaris Hadi Prayitno, hingga Kasatreskoba AKP Didik Suhardi. Di ruangan Kapolsek Krejengan terdapat puluhan mercon berukuran jumbo dan kecil yang berhasil dijinakkan polisi setelah merendamnya dengan air. 
Namun, pertanyaan milik siapa pemilik mercon dan apakah mercon itu yang akan diledakkan di Dusun Kasengan belum terjawab. Ditanya wartawan soal mercon yang diamankan tersebut, Wakapolres enggan berkomentar. "Nanti statement-nya," kata Wakapolres.

PPP Persilakan Nazaruddin ‘Pulang Kampung’


istJAKARTA X-POSE
 Paska pelaksanaan Muktamar VII di Bandung, Partai Persatuan Pembangunan(PPP) akan membuat gebrakan. Mereka akan menarik kembali kader-kadernya yang sudah meninggalkan PPP untuk masuk ke dalam partai berlambang ka’bah tersebut.
Salah satu yang rencananya akan ditarik adalah mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, M. Nazaruddin. PPP membuka pintu untuk Nazaruddin ‘pulang kampung’. Terlebih lagi posisi Nazaruddin kian terjepit dan terancam dipecat permanen dari Partai Demokrat karena berbagai macam kasus korupsi.
Nazaruddin sendiri sebelum di Partai Demokrat adalah kader Partai Persatuan Pembangunan(PPP).
“Kita bebas(Nazaruddin ditarik kembali),”ujar Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan(PPP), Suryadharma Ali saat ditemui di gedung DPR, Jakarta, Rabu (13/7/2011).
Namun, Suryadharma Ali mengatakan Nazaruddin harus terlebih dulu tersaring sebelum masuk ke PPP. Tidak begitu saja bisa langsung masuk ke dalam partai yang dipimpinnya.
“Tetapi harus tersaring, tetap harus tersaring tidak bisa begitu saja, jadi jangan sampai membuka rumah besar dengan pintu selebar-lebarnya tanpa tersaring, akhirnya menjadi huru hara di dalam rumah,”jelas Suryadharma Ali.
Tidak hanya Nazaruddin yang terbuka peluangnya, PPP lanjut Suryadharma Ali akan membuka pintu pula bagi Kader Nasional Demokrat, Khofifah Indar Parawansa, Wakil Gubernur Jawa Timur, Syaifullah Yusuf dan mantan Ketua PBNU, Hasyim Muzadi.
“Saya akan ajak pulang bu Khofifah, Syaifullah Yusuf, Hasyim Muzadi, tetap ingin membantu di luar struktur,” imbuhnya.(*)

Kamis, 14 Juli 2011

Terima kasih Alfred Riedl

Senin, 11 Juli 2011

Ical Sedih Lihat Demokrat Kena Masalah

JAKARTA X-POSE-
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Aburizal Bakrie atau Ical mengaku sedih melihat kolega koalisinya Partai Demokrat sedang dirundung masalah internal seperti yang terjadi saat ini.

"Saya sedih melihatnya," kata Ketum DPP PG Aburizal Bakrie usai menerima Ketua Partai Demokrat Timor Leste di Jakarta, Senin, ketika ditanya persoalan yang mendera Partai Demokrat saat ini.
Lebih lanjut Ical menegaskan sebagai kolega dalam partai koalisi pendukung pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ia tak ingin partai Demokrat terus terusan dirundung masalah. Ical mengharapkan Demokrat segera bisa menyelesaikan persoalannya.
Ketika ditanyakan pakah Partai Golkar tidak menangguk untung dari persoalan Partai Demokrat tersebut, Ical mengaku partainya tidak ingin mendapatkan keuntungan dari kesulitan partai lain.
"Partai Golkar naik hasil surveynya karena prestasi Golkar dan kerja keras kadernya sendiri. Jadi kita tak mau ambil untung dari persoalan tersebut," kata Ical.
Lebih lanjut Ical juga menegaskan partainya tidak akan ikut mencampuri urusan internal masing-masing parpol. Partai Gokar tambahnya ingin menang dengan cara-cara yang terhormat dan ksatria.
Persoalan yang melilit Partai Demokrat bermula ketika adanya penangkapan sesmen pora Wafid Muharam oleh KPK atas dugaan suap pada proyek wisma atlet Sea Games di Jakabaring Palembang. Persoalan ini akhirnya berkembang dengan pemecetan bendahara umum PD Muhammad Nazarudin.
Usai di pecat oleh Dewan Pembina PD Nazarudin justru terus membeberkan beberapa elit partai yang dikatakannya menerima aliran dana. Persoalan terus berkembang dan menjadi bola liar yang saling menyerang antar kader Partai Demokrat.

Selingkuh, Ruhut Sitompul Dilaporkan Istri ke Mabes Polri

JAKARTA X-pose -
Anna Rudhiantiana Legawati melaporkan dugaan selingkuh disertai pemalsuan data otentik suaminya, Ruhut Sitompul, ke Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Senin (11/7/2011).
"Hari ini, bahkan sekarang Ibu Anna yang masih istri sah Ruhut Sitompul, yang suka aneh-aneh kalau ngomong di DPR, akan melaporkan ke Mabes Polri," kata Hotman Paris Hutapea, kuasa hukum Anna setiba di Bareskrim.
Dengan mengenakan atasan blus bercorak bunga warna merah jambu, Anna mengaku bahwa suaminya, Ruhut Sitompul, memalsukan data otentik agar bisa menikahi wanita selingkuhannya, Diana Lupita.
"Sehubungan dengan pernikahan dia yang mengkau masih jejaka. Dan kemarin, kalian juga membaca di tabloid, yang dulu dibilang kumpul kebo. Wanita itu namanya Diana," ucap Anna.
Perselingkuhan artis, pengacara kondang, yang saat ini menjadi politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul dengan Diana Lupita itu, sempat diungkapkan Anna ke publik pada Februari 2008.
Menurut istri sah Ruhut tersebut, suaminya sudah melangsungkan hubungan gelap sejak 2007.
Saat itu, Anna membenarkan Diana Lupita yang masih berstatus sebagai istri orang dan mempunyai anak dua, sering bermesraan dengan Ruhut. Bahkan, Anna juga mengakui bahwa foto Ruhut mencium pipi Diana yang beredar di internet, berlokasi di Sidney, Australia.
Bukan itu saja, yang juga mengiris hati Anna, bahwa suaminya sendiri yang membelikan mobil BMW seri 320i nopol B 307 DL dan kepergok hendak membelikan apartemen senilai Rp 3,4 miliar untuk Diana Lupita.

Sabtu, 09 Juli 2011

KORBAN PENGANIAYAAN BUTUH KEADILAN HUKUM

Bondowoso,X-pose
Kasus penganiayaan ala seperti film dokumenter yang dulu kita sering tonton dilayar televisi di jaman orde baru G30SPKI kembali terjadi,kali ini menimpa kepada korban Sahriyah warga Desa Sumber Wringin Kecamatan Sumber Wringin Bondowoso yang telah dianiaya oleh tiga pelaku sehingga korban mengalami beberapa luka parah akibat sabetan clurit yang dilakukan oleh Sutila yang merupakan saudara korban sehingga dengan kejadian tersebut akhirnya pihak keluarga korban langsung melaporkannya kepada PosPolisi (Polsek Sumber Wringin).
dari keterangan korban bahwa semua bermula dari kata-kata yang diucapkan oleh korban dan suami pelaku sehingga kesalah pahamanpun terjadi pada pelaku, yang kemudian insiden penganiayaanpun terjadi dengan terlebih dahulu korban dicakar dibagian mukanya oleh Ibu dan pelaku,pada saat suasana gaduh suami pelaku,P.Lut langsung berlari ke sumber kegaduhan namun suami pelaku turut membantu dengan memegang kedua bahu korban sedang Ibu pelaku menarik rambut korban.
Dengan luapan emosi pelaku langsung mengambil clurit dari tangan suami, dan penganiayaan kepada korban terjadi tanpa peduli dengan anak korban yang berada dalam gendongan.
Untungnya adik korban menyelamatkan dan membawa korban keluar dari TKP(Rumah Pelaku), saking jengkelnya korban dengan tangan kirinya mengambil sebuah batu yang berada di halaman serta melemparkannya hingga mengenai kaca jendela sehingga selain korban melaporkan penganiayaan dengan senjata tajam, pelaku juga melaporkan korban karena telah melakukan pengrusakan kepada Pospol Sumber wringin.
Darin keterangan Prapto selaku Penyidik, memberikan keterangan jika korban bukan melempar dengan batu akan tetapi memecahkan kaca dengan tangan sebelah kanan sedang barang buktipun tidak ada, sehingga perbedaan keterangan korban dengan penjelasan Penyidik,Prapto terkesan jika ada upaya jika pelaku akan dibebaskan dari jeratan hukum karena suami pelaku masih merupakan keluarga salah satu anggota dewan.
namun X-pose menduga jika ada upaya untuk membebaskan pelaku dari jeratan hukum dengan menghilangkan barang bukti (BB-red) sebab dari keterangan korban bahwa BB yang berupa Clrit sebabnarnya sudah berada dipolsek namun penyidik justru menyatakan bahwa tidak ada (BB).
Kasus inipun merembet kepada ketua FPI, dan menurut penjelasannya jika hal tersebut benar-benar terjadi maka FPI bersama wartawan dan LSM segera menindak lanjutinya,(CIP/kir)

Selasa, 05 Juli 2011

Gara-gara Berita, Wartawan Digugat Rp1 Miliar


Ada enam wartawan yang didugat. Masing-masing Rp1 miliar. Para jurnalis balik melawan.

Mataram X-pose-
Sudirman, wartawan Harian Lombok Post -- yang digugat oleh Pimpinan Lembaga Pendidian dan Pelatihan Kebandaraudaraan dan Pramugari (LPPKP) Agus Budiarto -- mendatangi Kantor Polres Mataram Selasa 5 Juli 2011.

Dia melaporkan Agus Budiarto atas dugaan pencemaran nama baik terkait gugatan Agus yang didaftarkan di Pengadilan Negeri Mataram 23 Juni 2011 lalu. Laporan Sudirman sudah terdaftar di Polres Mataram dengan nomor 576/ SPK. Mtr/2011/Res Mataram tertanggal 5 Juli 2011.

Menurutnya, Agus Budiarto yang juga Dosen Fakultas Hukum Universitas Mataram telah mencemarkan nama baiknya. Sebab, dalam surat gugatan yang dilayangkan ke Pengadilan Negeri Mataram pada poin 27 Agus menyebutkan bahwa tergugat 2-6 telah menerima uang dalam jumlah besar dari Siti Ma'rifah Sarita selaku alumni LPPKP. Pemberian uang tersebut dimaksudkan untuk merekayasa berita dan foto yang tidak benar dan mempublikasikannya di beberapa media cetak. Berita itu juga disiarkan di media elektronik yakni TVRI dan RRI Mataram.

Sudirman mengatakan tidak merasa menulis berita sebagaimana yang tercantum dalam surat gugatan tersebut. Meski begitu, dia mengaku ikut menemui Agus Budiarto untuk mengkonfirmasi keberadaan lembaga yang dipimpin Agus. "Sumpah Pak, saya merasa tidak pernah menulis berita tentang LPPKP apalagi menerima sejumlah uang seperti yang disebutkan di surat gugatan itu,"kata Sudirman kepada VIVAnews.com di Mataram, Selasa 5 Juli 2011.

Menurut dia penyertaan namanya dalam surat gugatan  yang terdaftar di PN Mataram dengan nomor 76/PGT.G/2011/PN MTR tanggal 23 Juni 2011 adalah salah alamat. Sudirman mengatakan penyertaan namanya itu sangat mengejutkan apalagi menyangkut nama baiknya dan profesinya sebagai wartawan.

Sementara itu Febrian Putra yang juga wartawan Lombok Post bersama tiga rekannya yang lain  yakni, Haris (Suara NTB), Helmi (TVRI), Ahmad Yani (RRI) mengancam akan melaporkan Agus Budiarto ke polisi terkait dugaan pencemaran nama baik.  Sebelum melapor ke polisi, mereka akan berkoordinasi dengan Persatuan Wartawan Indonesia dan Aliansi Jurnalis Independen.

Awalnya, pada 23 Juni 2011 Pimpinan LPPKP Agus Budiarto SH,M.Hum mendaftarkan surat gugatan di Pengadilan Negeri Mataram. Dia menggugat enam orang yakni Siti Ma'rifah Sarita alumni LPPKP, Febrian Putra wartawan Lombok Post, Aris (Suara NTB), Helmi (TVRI), Ahmad Yani (RRI) dan Sudirman wartawan Lombok Post.

Keenam orang itu digugat terkait pemberitaan sejumlah media cetak dan elektronik yang dinilai merugikan LPPKP. Surat gugatan itu berisi 36 poin alasan dan tujuh poin primair. Pada poin 16 disurat gugatan itu tertulis bahwa terdapat berita di harian Lombok Post halaman metropolis tertanggal 10 Mei 2011 berjudul "Puluhan Alumni LPPKP Pertanyakan Kejelasan Nasib,".

Menurut Agus tidak ada satupun alumni LPPKP yang datang pada tanggal 9 Mei 2011 menyanyakan kejelasan nasibnya setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan di LPPKP. Selanjutnya pada hari Rabu 11 Mei 2011 di Harian Lombok Post halaman metropolis termuat gambar/foto yang dibawahnya tertulis keterangan "Protes : Puluhan Alumni Diklat Angkatan 29, Mendatangi Kantor LPPKP Mataram di Pagutan Timur Senin (9/5),". Menurut Agus dalam surat gugatannya yang ada dalam foto itu bukan puluhan alumni yang mendatangi Kantor LPPKP melainkan beberapa orang peserta diklat angkatan 30 yang memakai seragam hitam putih dan sebagian lainnya juga tidak memakai seragam. Mereka itu adalah lulusan LPPKP yang sedang duduk di ruang istirahat dan tidak dalam rangka protes atau berdemo.

Selain di Harian Lombok Post, Agus juga membantah berita harian Suara NTB pada hari selasa 10 Mei 2011 berjudul "Lulusan LPPKP Mengaku Tertipu,".  Pada poin 21 Agus Budiarto menilai tergugat telah secara nyata menghancurkan lembaganya sekaligus dirinya.

Agus menyebut para tergugat  berniat bersama-sama melakukan prsekongkolan untuk menyerang kehormatannya dengan berita dan foto yang tidak benar. Terkait dengan itu Agus mengalami kerugian moril dengan nilai sekurang-kurangnya Rp6 miliar. Kerugian itu menurutnya harus ditangguh oleh tergugat masing-masing sebesar Rp 1 miliar. Lagipula akibat pemberitaan itu Agus mengaku membutuhkan waktu selama dua tahuh untuk memulihkan citranya.

Selain itu Agus menuntut agar tergugat meminta maaf kepadanya yang dipublikasikan melalui beberapa media cetak yaitu harian Lombok Post, Harian Suara NTB, Harian Radar Lombok selama tiga bulan berturut-turut dengan ukuran setengah halaman. Permintaan maaf itu juga ditayangkan pada media elektronik yaitu TVRI NTB dengan durasi 5 menit selama tiga bulan berturut-turut termasuk di media RRI Mataram dengan jam siar tiga kali sehari selama tiga bulan berturut-turut. (eh)

Hari ini, Polisi Tangkap 7 Terduga Teroris

Jakarta X-pose -
Detasemen Khusus (Densus 88) kembali menangkap tersangka yang diduga pelaku tindak pidana terorisme di Jakarta dan Surabaya. Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Komisaris Besar bes Pol Boy Rafli Amar membenarkan informasi penangkapan itu.

"Telah dilakukan penangkapan para tersangka yang diduga terlibat tindak pidana teror di Surabaya dan Jakarta," Kata Kombes Pol Boy Rafli Amar di Jakarta, Selasa, 5 Juli 2011.

Boy menjelaskan, 2 tersangka yang ditangkap di Surabaya  berinisial AI alias ADM dan  IK. Pada penangkapan ini, diamankan barang bukti yang disita berupa  1 pucuk senapan api M 16, 5 Pucuk senpi FN, 1 pucuk metraliur.
Sedangkan  5 orang terduga teroris lainnya yang ditangkap di Jakarta A alias IK ,  AI alias MR, WO alias S ,M. alias IR,  AMA alias A. Barang bukti yang disita berupa dua pucuk senpi M16.

"Mereka terlibat perdagangan senjata dari Philipina melalui wilayah Tawau, Nunukan Kaltim, Palu dan Surabaya," ujarnya.

Saat ini lanjut Boy Rafli, total tersangka berjumlah 7 orang. Polisi tengah mendalami motif yang mereka lakukan. "Saat ini seluruh tersangka sedang diperiksa secara insentif oleh Densus 88," imbuhnya.
Sebelumnya, penangkapan teroris di Jakarta juga terungkap dari pengakuan Ketua RT 6, Kampung Baru, Kembangan Utara, Jakarta Barat, Saidi. Menurutnya, warga yang ditangkap Densus bernama Ali Muhammad Akbar, kelahiran Jakarta 1980.
Pria beranak dua dan beristri satu ini sudah tinggal di daerah tersebut dalam sembilan tahun terakhir. Dia bekerja sebagai penjual mainan anak dan sehari-harinya juga membuka praktik pengobatan bekam.
Penangkapan terduga teroris di Jakarta ini melibatkan hingga 20 personil Densus 88 (sj)

Dai yang Selalu Berteriak Jihad Melawan Korupsi Telah Pergi Selamanya

Zainuddin MZ mengembuskan nafas terakhirnya pada pukul 09.22 WIB, Selasa (5/7). “Dai Sejuta Umat” itu meninggal dunia akibat komplikasi penyakit jantung, diabetes dan darah tinggi.

Pria kelahiran Jakarta 2 Maret 1951 tersebut meninggalkan satu orang istri dan empat anak. Umat Islam Indonesia kehilangan sosok yang selalu menekankan pentingnya jihad melawan korupsi dan tak pernah bosan mengkritik pemerintah dalam setiap ceramahnya.

Zainuddin adalah sosok ulama yang berbeda dengan ustad, kiai atau habib yang lain di negeri ini. Dia selalu konsisten mengajak umat untuk terus melawan korupsi sekaligus menjalankan “amar makruf nahi munkar” — menegakkan kebenaran dan melawan kemungkaran.

Kepedulian Zainuddin sebagai pendakwah terhadap isu korupsi dan pemerintahan membawanya pada karier politik. Pada 1977, dia bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan. Bersama dengan musisi dangdut Rhoma Irama, dia adalah tulang punggung PPP dalam meraih suara pada pemilu. Keduanya berperan besar.

Ini sebuah hal yang terbilang luar biasa mengingat sistem politik di era Orde Baru sangat terbatas dan mengekang.

Kemudian di akhir tahun 1990-an, Zainuddin mendirikan PPP Reformasi, bentuk dari kekecewaannya terhadap PPP. Namun PPP Reformasi tidak berusia panjang. Dia pun kemudian mendirikan Partai Bintang Reformasi (PBR) dan menjadi Ketua Umum.

Hingga akhirnya Zainuddin benar-benar meninggalkan panggung politik praktis. Dia sering bercerita tak tahan dengan busuknya dunia politik Indonesia.

Lalu di 2010 Zainuddin dituduh telah melakukan pelecehan seksual kepada perempuan bernama Aida Zaskia. Aida menuntut pertanggungjawaban dari Zainuddin. Aida lalu lebih sering masuk infotainment karena gosipnya bersama sang dai sampai punya video klip.

Meski aktif berpolitik selama puluhan tahun, Zainuddin MZ tak pernah meninggalkan dunia dakwah. Bahasanya yang mudah dicerna, pembahasannya terhadap hal-hal yang dekat dengan masyarakat, serta sisipan guyonan setiap berceramah, menjadikan Zainuddin populer di kalangan masyarakat luas.

Kini Zainuddin MZ telah terbaring tenang untuk selamanya. Ia dimakamkan Selasa (5/7) di dekat Masjid Jami Fajrul Islam yang terletak persis di depan kediaman Zainuddin MZ, di Jalan H Aom, Gandaria, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Selamat jalan dai, jutaan umat mendoakanmu.

ANGGOTA POLHUT MOB JADI KORBAN TABRAK LARI

Bondowoso,X-pose.
Kali ini kecelakaan terjadi di depan SMPN I Tapen Selasapagi(5/7/2011)sekitar -/+ Pkl.08.00 wib sehingga menyebabkan dua anggota POLHUT MOB Bondowoso, yakni Basuki dan Abd.Gani terluka namun untungnya tidak menimbulkan korban jiwa namun Basuki sedang mengalami luka bahkan seragam dinasnyapun juga mengalami robek dengan cukup parah.
Sealin itu salah satu pedagang bakso kelilingpun juga menjadi korban akibat salah satu sepeda motor Supra menyeruduknya saat menghindar dari keugalan Mobil Jazz berwarna metalik namun kedua kendaraan sepeda motor Supra maupun Mobil Jazz langsung tancap gas dan kabur sehingga kedua pelakupun tidak mampu dikejar baik oleh massa maupun Kepolisian lalu lintas karena kejadian tersebut begitu cepat.
Dari keterangan Basuki saat dimintai keterangannya di TKP, bahwa sebuah Mobil wana Putih metalik bersaha untuk menyalip kendaraan cevrolet namun dengan tiba-tiba sebuah kendaraan lain muncul dari arah berlawanan yakni dari arah timur sehingga Mobil Jazz itupun langsung saja membanting stir ke kiri sehingga dan menyerempat sepeda motor milik Basuki yang berboncengan dengan temannya dan saat itulah keduanyapun terjatuh sedang sepeda motor Honda Supra yang juga berada disisi lain akhirnya menghindar kesebelah kiri namun tanpa disengaja sebuah sepeda pancal yang mengangkut bakso keliling itupun akhirnya keseruduk sehingga isi kuah berikut bakso pun tumpah ruah.
Kejadian inipun kini dalam penanganan pihak Kepolisian Lalu Lintas Resort Bondowoso.(CIP)

Sabtu, 02 Juli 2011

Kapolda Jatim Dimutasi Jadi Kapolda Metro Jaya

Surabaya X-pose - Baru menjabat orang nomor satu di Polda Jatim sejak 15 Maret 2011, Irjen Pol Untung S Radjab akan dimutasi menjabat Kapolda Metro Jaya menggantikan Irjen Pol Sutarman, yang diangkat sebagai Kabareskrim.

Dalam Surat Telegram Rahasia (STR) bernomor STR/1334/VI/2011 tanggal 30 Juni, Kapolda yang dimutasi diantaranya Kapolda Metro Jaya, Kapolda Jatim, Kapolda Bali, Kapolda Jateng dan Kapolda Sumatera Selatan.

Jabatan Kapolda Metro Jaya Irjen Sutarman digantikan oleh Irjen Pol Untung S Radjab. Untung yang menjabat selama 3,5 bulan di Jawa Timur ini turut digeser ke Jakarta sebagai orang nomor satu di jajaran Metro Jaya. Sedangkan pengganti Untung yakni Irjen Hadiatmoko yang sebelumnya menjabat Kapolda Bali.

Ketika ditanya tentang mutasi dirinya ke Polda Metro Jaya, Untung menjawabnya dengan diplomatis.

"Mutasi opo. Wah iki kompetensi Mabes Polri, kita tidak bisa menjawab," kata Untung usai Upacara HUT ke 65 Bhayangkara di halaman Mapolda Jatim, Jalan Ahmad Yani, Jumat (30/6/2011).

Untung menjelaskan, kenaikan pangkat berkaitan dengan profesionalime, kualitas, skill, sedangkan jabatan adalah kepercayaan dari pimpinan.

"Pertimbangan pimpinan apa, saya tidak tahu, saya bekerja yang menilai masyarakat dan pimpinan," jelasnya.

(roi/fat)

Lomba Memegang Polisi Palsu Warnai HUT ke 65 Bhayangkara

Lumajang X-pose- Ada pemandangan menarik saat perayaan HUT ke 65 Bhayangkara yang digelar Polres Lumajang di Stadion Semeru, Sabtu (2/7/2011). Dua polisi wanita (Polwan) palsu dipegangi ramai-ramai. Namun sang polwan palsu hanya bisa diam saja.

Eit, jangan berburuk sangka dahulu. Polwan yang digerayangi itu benar-benar palsu, yaitu manekin atau patung yang diseragami seragam layaknya anggota Polri.

Dan, masyarakat yang ikut dalam lomba memegang polisi terlama dengan tema 'Touch The Police' ini terdiri dari 28 orang yang merupakan wakil dari seluruh polsek. Mereka dibagi dalam empat kelompok, setiap kelompoknya harus memegangi polisi palsu.

Sebagai peragaan telah disiapkan dua polwan dan dua polisi laki-laki palsu. Di dalam lomba ini berlangsung cukup menarik. Peserta diwajibkan memegangi polisi palsu ini selama berjam-jam. Atau, dalam kegiatan ini harus diuji ketahanan fisik para peserta, karena mereka tidak boleh duduk sedikitnya, sejak pukul 08.45 sampai 21.00 Wib. Bila melepas pegangannya maka dinyatakan gugur.

Meskipun demikian, mereka hanya diberikan kesempatan istrirahat untuk sholat dan makan selama 10 menit saja, pada pukul 13.00 Wib. Namun, meski telah berdiri dan memegangi patung polisi selama berjam-jam, para peserta tampak terus antusias dan bahkan terus cengengesan.

Apalagi, peserta yang mendapatkan bagian memegangi patung Polwan, canda tawa pun terjadi. Karena, peserta yang memegangi bagian perut, dada dan lainnya. "Kapan lagi bisa memegangi Polwan seperti ini Mas," canda Erwin, seorang peserta asal Desa Jatigono, Kecamatan Kunir.

Peserta juga berusaha keras untuk memenangkan kompetisi tersebut. "Selain trophy, kami juga menyediakan uang tunai Rp 1,5 juta kepada para peserta," kata Kasat Binmas Polres Lumajang AKP Pratomo mendampingi Kapolres Lumajang AKBP Tejo Wijanarko ketika dikonfirmasi media
Sementara AKBP Tejo Wijanarko yang membuka kegiatan itu menyampaikan, jika lomba 'Touch The Police' ini diselenggarakan dengan tujuan mendekatkan polisi dengan warga masyarakat.

"Agar polisi dan masyarakat bisa lebih dekat lagi. Selain itu juga untuk mendorong kepedulian masyarakat untuk bersama-sama polisi memelihara kamtibmas," kata Tejo Wijanarko.

(gik/gik)

Putri Mantan Ketua RT Diketahui Hamil, Pak RT Dilaporkan Kepolisi

Bondowoso.x-pose.
Setelah 5 Bulan akhirnya kehamilan Tima(21)warga Pedukuhan Potok Rt.14, akhirnya terbongkar setelah Ibunya mendapati perubahan pada tubuh putrinya, usut demi usust akhirnya diketahui jika pelakunya adalah Pak RT (Rukun Tetangga-red) RT.14 Pedukuhan Potok yakni berinisial (S) akhirnya orang tua berikut keluarga Tima langsung melaporkannya kepada Kepala Desa Brambang Kecamatan Tlogo namun betapa kecewanya keluarga Tima karena Kepala Desa terkesan tidak merespon dengan alasan yang ada kesibukan, sehingga terpaksa orang tua Tima melaporkannya kepada Polsek Tlogo hari Jum'at(1/Juli/2011)agar kejadian tersebut diproses secara hukum.

Setelah pihak Polsek dikonfirmasi, kasus tersebut sudah dalam penanganan Pihak Polsek Tlogosari Kecamatan Togosari salah satunya dengan melakukan pemeriksaan pada korban ke Puskesmas Tlogo dan diperoleh hasil jika korban benar-benar positif hamil sedangkan Orang tua Tima yakni Niwahni, menjelaskan bahwa usia kehamilan tersbut -/+ sudah berusia 5 bulan dan diduga kuat jika Pak RT.14 sebagai pelakunya namun benar tidaknya tergantung kepada hasil penyelidikan pihak kepolisian yang menangani kasus tersebut.
 
Kronologis singkat dari kesaksian korban dan keluarganya yang berhasil dikonfermasi X-pose online kejadiannya, jika Tima diseret oleh pelaku ke suatu tempat di timur rumah korban pada malam hari tepatnya tanggal kurang begitu ingat, kemudian mulut korban disumbat dengan tangan dan akhirnya pelaku dengan leluasa melakukan aksi bejatnya mengingat Tima mengalami keterbelakangan mental, sedangkan aksi yang tersebut terjadi berulang kali juga ditempat yang sama.

Orang tua korban yakni Niwahni matan ketua RT.14 menjelaskan kepada wartawan, agar supaya Pihak Polsek benar-benar bertindak proposional demi penegakan hukum sebab apapun alasannya pelaku harus bertanggung jawab dan jangan mencoba mengelak sebab korban adalah orang lugu, yang tidak mungkin berkata bohong.(CIP)

Rabu, 29 Juni 2011

PROYEK PEMERINTAH DIBUAT ASAL-ASALAN DAN TERTUTUP UNTUK UMUM

Bondowoso X-pose- Pekerjaan proyek berupa plengseng di Desa Bercak Induk Kecamatan Cerme ditengarai tidak bekerja dengan wajar dengan bukti hasil infestigasi dilokasi ditemukan jika batu yang terpasang untuk pondasi berfariasi, dari ukuran kecil sampai dengan ukuran super besar sedangkan kwalitas campurannyapun sangat tidak memenuhi syarat dengan terbukti sampel campuran sudah diambil oleh Tim-7 LPPNRI Bondowoso, sebagai bukti laporan ke kejaksaan Negeri Bondowoso.
Lebih parah lagi papan informasi sampai pekerjaan hampir selesai juga tidak terpasang sehingga diduga kuat jika dengan tidak terpasangnya plang tersebut terindikasi untuk menyembunyikan diri dari pengawasan wartawan dan LSM sehingga CV mana serta berapa anggaran yang dikerjakan tidak ada yang mengetahuinya namun dari keterangan pelaksana saat dikonfirmasi di lokasi menerangkan jika anggarannya senilai Rp.82 juta bahkan tidak tanggung-tanggung walikota surabaya juga dicatut namanya yang tidak ada hubungannya dengan pelaksanaan proyek tersebut,
Dari pengakuan pelaksana pekerjaan yakni Budi asal Situbondo bahwa CV yang mengerjakannya adalah IKK dan sebagai pemilik CV nya adalah Riswanto adik dari walikota surabaya, namun hal tersbut menjadi teka-teki para wartawan dan LSM yang ikut serta memantau tentang pelaksanaan pembangunan yang ada diwilayah Bondowoso, yang membuat kecurigaan masyarakat dan para LSM serta para kuli tinta yang turun langsung memantau pelaksanaan pembangunan yang ada di wilayah Cerme, kenapa pekerjaan sudah separuh namun plang belum dipasang.(CIP/KIR)

SEKDA ANGGARKAN PEMBELIAN MOBIL DINAS DIBALIK JERITAN MASYARAKAT MISKIN

Bondowoso,x-pose.
APBD Bondowoso yang mencapai 80% terserap untuk gaji pegawai Negeri sedang sisanya, 20% teralokasi kepada kegiatan pembangunan termasuk Sekda Bondowoso yang berencana menganggarkan dana untuk pembelian mobil dinasnya padahal masyarakat Bondowoso menangis dan menjerit karena keterpurukan ekonomi yang melilit dan sangat pantas jika Bondowoso mendapat rangking ke-dua se JATIM sebagai kabupaten termiskin jadi ini sudah merupakan bukti jika Bupati tidak mampu bekerja untuk kebutuhan masyarakat Bondowoso.
Sementara itu Rakyat Bondowoso selama krun waktu 15 tahun ini hanya menelan janji surga dari kalangan politisi serta birokrasi untuk mensejahterakan rakyat namun pada kenyataannya jika semua itu hanyalah janji politik tanpa ada bukti dan hal tersebut tidak bisa dipungkiri sehingga Ketua DPC-PDIP, Irwan Bahtiar menolak dengan terga rencana perekrutan CPNS 2011 yang diusulkan oleh BKD Bondowoso sebab dengan perekrutan tersebut berarti semakin memperparah keadaan apalgi dari hasil penelusuran, bahwa banyak PNS yang sebenarnya sudah tidak produktif bahkan bisa dikatakan hanya menunggu gaji tanpa bekerja dengan maksimal.
Selain itu mayoritas seluruh Fraksi, yakni F-PDI, F-PKNU(Parpol pendukung Bupati), F-GOLKAR, F-PKS, F-P3 juga meminta agar perekrutan CPNS tersebut untuk dikaji ulang dan proposional dan profesional sehingga Rakyat tidak menjadi korban kebijakan pemerintah daerah.(CIP)

 

Senin, 27 Juni 2011

SAUDARA DILAPORKAN KE POLISI KARENA PENGRUSAKAN

Bondowoso,x-pose.
Karena beberapa Pohon telah ditebang oleh Kusno warga Kelurahan Sekarputih, akhirnya salah satu ahli waris, Santuso(Putra ahli waris P.Daria) langsung melaporkannya kepada pihak Polsek Tegal Ampel karena Pohon yang ditebang tersebut berada di tanah milik P.Aref(Almr) yang sudah bersetifikat bahkan penebangan tersebut tanpa ada ijin dari keempat putra dari para ahli waris, Daria, Munasen, Munadi,dan Sumiati warga Desa Sekarputih RT.9.
Setelah menerima laporan tersebut akhirnya salah satu anggota Polsek Tegal Ampel dengan sigap langsung terjun ke TKP guna mengklarifikasi laporan tersbut.
Saat dikonfirmasi di TKP, Kusno selaku terlapor menjelaskan jika ia melakukan penebangan tersebut karena tanah akan diwakafkan sebagai tempat untuk makam umum apalagi ia merasa masih berhak atas tanah tersebut yang pernah dibeli oleh salah satu pihak keluarganya apalagi sudah mendapat persetujuan dari Lurah Sekarputih untuk membersihkan areal yang dianggap sebagai tanah milik keluarganya, sedangkan dari keterangan pihak pelapor justru Lurah Sekarputih melarang untuk mengambil apapun sebelum persoalan ini selesai.
Jadi Pihak keluarga pelapor berharap gara Pihak Polsek Tegal Ampel benar-benar menindak lanjuti sesuai hukum yang berlaku dengan seadil-adilnya sebab ini jelas merupakan pengrusakan serta pencurian bahkan kayu yang sudah diangkut tersbut juga dianggap sebagai penggelapan.(CIP)

JALAN ASPAL DESA DI CERME RUSAK BERAT

Bondowoso,x-pose.
Jalan aspal di wilayah kecamatan Cerme dengan radius kiloan meter sudah mengalami kerusakan yang cukup parah, sehingga akibatnya jalur transportasi masyarakat sedikit terhambat bahkan kerap menimbulkan kecelakaan bagi para pengendara, namun sebenarnya pada saat kunjungan kerja Bupati dan DPRD Bondowoso sudah sering kali disampaikan oleh masyarakat namun sejauh ini belum ada tanggapan serius.
Sangat disayangkan jika jalan aspal di cerme tidak segera diperbaiki, sebab dengan adanya perbaikan tersebut maka para pengguna jalan yang mayoritas adalah masyarakat di kecamatan cerme semakin dapat dengan mudah melakukan aktifitasnya tanpa lagi terganggu dengan kerusakan jalan apalagi pada saat musim kemarau debu tanpa kompromi beterbangan yang menyebabkan polusi udara bahkan dapat pula menyebabkan penyakit tertentu.
Diharapkan oleh masyarakat agar supaya pemerintah daerah segera memperhatikan hal tersebut terutama dari Dinas Binamarga dan Cipta Karya Bondowoso dengan mengupayakan perbaikan-perbaikan seperti tambal sulam dsb.(CIP)

Sabtu, 25 Juni 2011

Diberi Minuman Gadis Wonosalam “Digarap” di Tempat Wisata

MATA-MATA (Jombang)-  Nahas menimpa gadis belia sebut saja Rara (13) warga Desa Pangklungan, Kecamatan Wonosalam.  Usai menonton pentas kesenian tradisional gadis ABG ini malah menjadi korban pemerkosaan.

Pelakunya diduga tetangga sendiri, bernama Hd (17) warga Dusun Babatan, Desa Sumberejo, Kecamatan Wonosalam. Sebelum disetubuhi korban sempat diberi minuman hingga membuatnya tak sadarkan diri.
Tentu saja, orang tua korban yang mendapati anak gadisnya diperlakukan tak senonoh tak terima. Orang tua korban lantas melaporkan kasus itu ke Polres Jombang. Kini kasusnya ditangani serius Tim Penyidik Unit PPA (Pelayanan Perempuan dan Anak) di Satreskrim Polres.
”Saat ini kami masih meminta keterangan korban, termasuk dilakukan visum,” kata AKP Heru Nur Hidayat Kasatreskrim Senin (20/6). Informasi di Mapolres Jombang menyebutkan kasus yang menimpa Rara sebenarnya terjadi 27 Mei 2011 lalu.
Saat itu korban diajak tetangganya menonton wayang kulit di Dusun Dampak, Desa Pangklungan. Mendengar anak gadisnya diajak menonton pertunjukan, orang tua korban mengijinkan. Apalagi yang mengajak anak gadisnya sangat dia kenal.
Saat asyik menonton korban bertemu dengan pelaku bersama temannya yang mengaku bernama Adi. Entah karena bosan melihat pertunjukan wayang kulit atau terbujuk rayuan pelaku korban mau diajak menonton pertunjukan kesenian jaranan di tempat lain.
Mereka langsung berboncengan tiga mengendarai motor, menuju ke tempat pertunjukan jaranan di Desa Jabung, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto.Tak lama menikmati pertunjukan jaranan korban disodori minuman oleh Hd.
Karena haus korban tak punya pikiran macam – macam dan langsung meminumnya. Meski sempat merasakan rasa aneh di dalam minuman itu, Rara tetap menghabiskannya. Usai minum beberapa saat korban merasakan kepalanya pusing. Korban sempat meminta pelaku mengantarkan pulang.
Sementara teman satunya lagi masih menikmati pertunjukan jaranan. Namun di tengah perjalanan sekitar pukul 21.00 WIB pelaku malah membawa korban ke tempat wisata Gua Sigolo -Golo, Desa Pangklungan.
Korban yang merasa sudah tak berdaya hanya bisa menurut saja. Di tempat sepi itu pelaku yang sudah dirasuki nafsu setan langsung menindih tubuh korban.
Pelaku denga leluasa menyalurkan nafsu birahinya kepada korban yang tak sadarkan diri. Setelah puas, pelaku lantas mengantarkan Rara pulang.
Usai peristiwa itu korban terlihat murung dan selalu mengurung diri di kamar. Tentu saja sikap korban membuat curiga orang tuanya. Akhirnya, setelah didesak korban menceritakan peristiwa yang baru saja dialaminya. Kontan saja, orang tua korban tak terima dan melaporkan pelaku ke Polres Jombang. Syh

Jumat, 24 Juni 2011

Pemkot Surabaya Tolak Tutup Dolly

Surabaya X-pose – Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menyatakan tidak akan menutup lokalisasi Dolly. Sebelumnya, Dinas Sosial Surabaya dan Kecamatan Sawahan merencanakan menutup Dolly 2 tahun lagi.

Menurut Risma, pihaknya mempertimbangkan efek penutupan Dolly terhadap masyarakat sekitar. Masyarakat mengantungkan hidup dari parkir dan membuka warung di lokalisasi Dolly. 

”Saya tegaskan, kami harus memikirkan efek sebelum melakukan penutupan,” kata Risma.. 

Risma memilih fokus pada pemberdayaan pekerja seks komersial dan masyarakat yang tinggal di lokalisasi. Diantaranya memberikan pelatihan keterampilan sehingga PSK dapat alih profesi. 

Pemerintah Kota Surabaya akan membatasi jam operasional lokalisasi Dolly dari pukul 09.00-01.00. Wisma juga dilarang menerima PSK baru. Pemkot menargetkan jumlah PSK turun dari 1.132 orang menjadi 750 pada akhir tahun 2012. (red)

Kamis, 23 Juni 2011

LIMBAH PABRIK SUPIT CEMERI LINGKUNGAN, PEMERINTAH YANG BERWENANG TUTUP MATA. Ada apa....???

Bondowoso,X-pose,
Hasil limbah pabrik Supit yang terletak di Desa Pekauman Kecamatan Grujugan Bondowoso menjadi kekhawatiran warga Desa Pekauman lantaran selama ini air telah tercemar oleh limbah dari pabrik Supit meskipun sudah sering kali warga mengadakan berbagai macam laporan baik kepada Kepolisian setempat maupun juga kepada Pemerintah Bondowoso agar limbah tersebut dibuatkan tempat pengolahan limbah dan jangan dibuang kedaerah pemukiman warga seperti pada sungai ataupun kali mengingat limbah tersebut sangat berbahaya bagi masyarakat.
Menurut keterangan warga bahwa limbah yang dibuang di kali tersebut menimbulkan aroma yang tidak sedap dan menyengat, terkadang warga yang melintasi kali yang tercemar tersebut merasakan sesak nafas bahkan menurut keterangan warga pula bahwa, pembuangan besar-besaran terjadi pada malam hari sehingga ini sangat meresahkan warga setempat namun sampai saat ini pihak terkait sepertinya bungkam.
Saat hal tersebut akan dikonfirmasikan kepada Kepala Pabrik Supit, sejumlah staff pabrik tidak berani memberikan penjelasan tentang keberadaan Kepala Pabrik Supit tersebut bahakan terkesan menyembunyikan sehingga dengan hal ini justru menambah kecurigaan, mengapa kejadian ini sulit untuk dikonfirmasikan dan kenapa harus menghindar jika pembuangan tersebut dianggap tidak menyalahi aturan.
Sampai sejauh ini Xpose tetap akan berupaya untuk menindak lanjuti kepada semua pihak terkait agar keresahan warga terkait pencemaran lingkungan tersebut segera mendapat perhatian karena ini menyagkut jiwa manusia.(CIP/KIR)

Wow...Warga Satu Desa Mendadak Panen Emas di Banyumas

PURWOKERTO X-pose - Warga Desa Kediri Kecamatan Karanglewas Kabupaten Banyumas, mendadak panen emas. Butiran-butiran emas yang diduga masih berupa emas muda tersebut, ditemukan di sungai Logawa yang mengalir di desa mereka. ''Panen emas ini sudah berlangsung sejak tiga hari lalu,'' kata Slamet (40).
Warga mencari butiran-butiran emas tersebut, dengan cara memecah batu-batu di sungai, bukan dengan cara mengayal pasir atau tanah yang ada di pinggir sungai. Setelah batu dibelah, di dalamnya akan terlihat butiran-butiran warna kuning sebesar peluru senapan angin seperti butiran emas.
Slamet menuturkan, adanya butiran emas dalam bebatuan sungai ini, pertama kali ditemukan secara tidak sengaja oleh anak-anak yang bermain di sungai. Anak-anak yang sedang bermain tersebut memecah bebatuan sungai, kemudian melihat ada butiran kuning di dalamnya. Butiran tersebut, kemudian ditunjukkan pada orang tuanya.
''Oleh orang tua tersebut, butiran tersebut ditunjukkan ke toko emas yang ada di Kecamatan Karanglewas. Menurut pemilik toko emas tersebut, butiran itu memang emas. Tapi masih merupakan emas mentah,'' jelasnya.
Berdasarkan penjelasan pemilik toko emas itulah, kemudian tersebar berita bahwa bebatuan di Sungai Logawa mengandung emas. ''Akhirnya, banyak warga beramai-ramai  mencari emas di bebatuan Sungai Logawa Desa Kediri,'' tambah Slamet.

Yudhoyono, Komentar Keras, dan Anjuran Jangan Jadi Pembantu

JAKARTA X-pose- Vonis mati terhadap Ruyati di Arab Saudi, belakangan ini, bergulir pula ke ranah politik. Banyak pihak yang, seperti diakui Presiden Yudhoyono di konferensi pers bersama tiga menteri di Istana Kepresidenan, pada Kamis (23/6) pagi, menggelontorkan komentar, kritik, bahkan serangan terhadap pemerintah.

Semua itu, kata Yudhoyono, datang dari pengamat, politisi, hingga anggota DPR. "Itu dibenarkan dalam demokrasi. Negara demokrasi pula memberikan hak pada pemerintah memberi penjelasan...berdasar data fakta logika dan apa saja yang telah dan sedang kita lakukan," kata Yudhoyono.

Itulah pembuka yang disampaikan Presiden sebelum penjelasan oleh tiga menterinya. Bergiliran, Menteri Marty Natalegawa, Menteri Patrialis Akbar, lalu Menteri Muhaimin Iskandar, "membela diri". Mereka menyebut sejumlah upaya yang telah mereka lakukan terkait kasus Ruyati maupun terkait TKI di luar negeri.

Usai penjelasan tiga menteri itu, Yudhoyono menyebut bahwa tiap negara punya hukum, adat istiadat, dan budaya yang berbeda. Warga pendatang wajib menghormati kaidah-kaidah itu. Bahkan Presiden mengaku kerap didekati untuk melunakkan vonis mati warga negara lain di Indonesia. Tapi, hampir semua permintaan itu ditolak. Presiden Yudhoyono berkomentar cukup keras: "Kalau ada warga negara kita dihukum mati di negara lain, mengapa warga negara lain lantas kita berikan pengampunan?"

Menutup konferensi pers, Presiden Yudhoyono mengemukakan harapan masa depannya. "Kita berupaya...di tahun-tahun mendatang, ekonomi tumbuh dan makin terbuka lapangan pekerjaan, apa itu di infrastuktur, manufaktur, pertanian, hingga usaha mikro dan menengah," ujar Presiden.

Yudhoyono berharap, semua warga negara bersedia menyukseskan semua itu. Terutama juga para pemimpin-pemimpin di daerah. "Saya instruksi gubernur, bupati, walikota, sekuat tenaga menciptakan peluang di daerahnya masing2. Dengan demikian, harapan di masa depan janganlah saudara-saudara kita bekerja di luar negeri di sektor rumah tangga," kata dia.

Yudhoyono menambahkan, di era globalisasi ini, TKI boleh saja bekerja di luar negeri, tapi lebih baik lagi bila dipekerjakan karena keterampilan yang dimiliki dan karena daya saingnya.

Amin...

Rabu, 22 Juni 2011

PPATK Curigai Ribuan Rekening Kepala Daerah

Jakarta X-pose- Ini rambu kuning bagi para kepala daerah. Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK), telah menemukan ribuan rekening mencurigakan milik kepala daerah.
Direktur Pengawasan dan Kepatuhan PPATK, Subiantoro, mengungkapkan ribuan rekening atas nama kepala daerah itu ditengarai terindikasi korupsi.
Berdasarkan penyelidikan PPATK, uang yang disimpan pejabat daerah ke sejumlah rekening berasal dari dana negara.
“Ya kemungkinan besar, sebagian ada indikasi tindak pidana korupsi karena terkait unsur adanya potensi yang dapat merugikan keuangan negara baik langsung maupun tidak langsung,” kata Subiantoro seperti dikutip detik.com, Rabu (15/6/2011).
Temuan PPATK itu tak pelak mendapat sambutan positif Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). “Kalau PPATK melaporkan ke kita, tentu akan kita tindak lanjuti. Dengan PPATK itu kita selama ini ada kerja sama,” tutur jubir KPK Johan Budi SP.(*/ijo)

Penculik Frans Ternyata Densus 88 Gadungan

Mojokerto X-pose- Teka-teki siapa penculik Frans Alviyano (24), warga Desa Menanggal Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, Sabtu (11/6/2011) lalu, terungkap sudah.
Tim gabungan Polda Jatim dan Polres Mojokerto, Senin (13/6/2011), berhasil menangkap empat dari lima pelakunya. Yang menarik, ternyata mereka bukan anggota Densus 88 dan bukan debt-collector seperti banyak diberitakan.
Keempat pelaku itu adalah 2 warga Surabaya, Muji Harsono dan Hafif, seorang warga Palangkaraya bernama Surya Gustina, dan seorang warga Mojokerto bernama Ribut Santoso. Seorang yang hingga kini masih buron berinisial D masih dalam pengejaran.
Dari hasil pemeriksaan sementara, penculikan itu dilakukan terkait sewa menyewa mobil Avanza milik Surya Gustina yang kemudian hilang. “Bagaimana duduk perkaranya kita masih usut,” ungkap seorang sumber yang keberatan disebut namanya.
Kasus ini mendapat atensi Polda Jatim, karena saat mendatangi rumah korban mereka mengaku anggota Densus 88. “Padahal penculikan itu sama sekali tidak terkait kasus terorisme,” ujar Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP Effendi Lubis didampingi Kasubag Humas Polres Mojokerto, AKP Lilik Achiril Ekawati kepada wartawan.(rif/ijo)

Mantan Bupati Lumajang Fauzi Divonis Bebas

Lumajang X-pose- Setelah melewati masa persidangan tidak kurang dari 8 bulan, akhirnya Pengadilan Negeri Lumajang menjatuhkan putusan bebas terhadap 3 terdakwa dugaan korupsi pengelolaan pasir Gunung Semeru Lumajang.
Mereka adalah mantan Bupati Lumajang Drs Ahmad Fauzi, mantan Sekkab Lumajang Drs Endro Prapto Ariyadi, dan mantan Dirut PT Mutiara Halim, Setiyadi Laksono Halim selaku pihak ketiga yang dipercaya untuk mengelola pasir Gunung Semeru.
Pada persidangan pertama dengan terdakwa mantan Sekab Lumajang, Endro Prapto Ariyadi, majelis hakim yang diketuai Yogi Arsono SH dan hakim anggota R Aji
Suryo SH dan Yamto Susena SH, membebaskan terdakwa, karena dinilai perkara yang diajukan oleh JPU telah masuk ke ranah hukum perdata. Karena alasan itu, hakim perkara pidana tidak berhak untuk memutus perkara tersebut.
“Setelah menimbang, majelis hakim memutuskan bahwa majelis menolak dakwaan yang diajukan JPU, karena perkara ini masuk ke ranah perdata, sehingga kami membebaskan terdakwa dari dakwaan dan tuntutan,” ungkap Yogi Arsono SH ketua Majelis Hakim.
Selain itu majelis juga mengembalikan uang jaminan terdakwa senilai Rp 500 juta serta mengembalikan harkat dan martabatnya.
Pertimbangan yang sama juga disampaikan oleh majelis hakim pada persidangan kedua dengan terdakwa Setiyadi Laksono Halim selaku mantan Dirut CV Mutiara Halim.
Ketua Majelis Anne Rusiana SH menyatakan bahwa uang jaminan juga dikembalikan kepada terdakwa senilai Rp 2 miliar.
Sedangkan Ketua Majelis yang menyidangkan mantan Bupati Lumajang, Totok Priyo Sukanto SH juga menyatakan mengembalikan uang jaminan terdakwa senilai Rp 500 juta.
Menanggapi putusan tersebut, ketiga terdakwa melalui kuasa hukumnya menyatakan pikir-pikir. Kuasa hukum mantan Sekab Lumajang, Mahmud SH menyatakan bahwa pihaknya cukup puas dengan putusan ini, karena pada awalnya memang perkara ini masuk ke ranah perdata, yang harus diselesaikan secara perdata pula jika terjadi permasalahan.
“Ini namanya niteg van ontslaag, yang artinya dakwaan tidak dapat diterima, dan yang berhak memutus adalah persidangan perdata, tapi kami masih akan koordinasi apakah menerima putusan ini,” ungkapnya.
Hal ini disebabkan karena pihak terdakwa masih akan melihat apa yang akan dilakukan tim JPU. Di lain pihak, tim JPU yang terdiri dari EP Kumara Lubis SH, Eko Wahyu SH, R Chambali SH, Octa Berty SH, dan Darman SH sama-sama menghindar sejumlah pertayaan wartawan soal putusan tersebut.
“Kami masih akan koordinasi dengan Kajari soal ini, dan belum bisa komentar apapun,” ungkap Kumara Lubis SH.
Seperti diberitakan, ketiga terdakwa dalam kasus yang sama dimeja-hijaukan karena diduga telah melakukan perbuatan melawan hukum dan merugikan negara senilai Rp 5,2 M.
Mereka diduga telah menguntungkan pihak lain, yakni PT Mutiara Halim dengan membuat kerjasama operasional atau KSO no 8, no 10 dan no 16 tahun 2005 tentang pengelolaan pasir Gunung Semeru mulai tahun 2004 hingga 2008.
Kasus ini sempat mendapat perhatian sejumlah LSM, terkait ijin berobat ke luar negeri yang dikeluarkan majelis hakim kepada Setiyadi Laksono, 13 Juni 2011 lalu atau seminggu menjelang sidang putusan. (zes/ijo)

Siswa SMK Cabuli Gadis Kelas VI SD

Situbondo X-pose- Film-film berbau pornografi melalui internet, rupanya telanjur mempengaruhi pikiran BY (16). Terdorong fantasi seksnya yang berlebihan, siswa kelas II sebuah SMK di Situbondo ini, nekad mencabuli Bunga (12, bukan nama sebenarnya).
Kasatreskrim Polres Situbondo AKP Sunarto membenarkan kin dalam penyidik Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA). “Tersangka untuk sementara kita amankan, demi mengantisipasi agar tidak terjadi balas dendam,” katanya, Rabu (22/6/2011).
Ulah BY memang membuat keluarga Bunga sangat geram. Gadis kelas VI SD itu tiba-tiba mengalami sakit pada sekitar kelaminnya. Orangtua sempat berusaha membawanya ke dokter, namun si gadis selalu menolak bahkan menangis.
Setelah didesak, Bunga akhirnya mengaku, rasa sakit di sekitar kemaluannya akibat ulah BY. Diceritakan, ia telah terbujuk BY untuk datang ke rumahnya Desa . BY adalah tetangga di Desa telah membujuknya untuk datang ke rumahnya Desa Gudang, Kecamatan Asembagus.
Sebagai tetangga, Bunga tak curiga. Tetapi saat berada di rumah itu, ia diancam dan ditakut-takuti hingga tak berkutik saat BY merabah-rabah bagian vitalnya. Bunga juga mengaku mendapat perlakuan kasar hingga berakibat kemaluannya sakit. Setelah puas memperdaya korbannyua, BY masih mengancam agar perbuatannya tak diceritakan kepada siapa pun.(ism/ijo)

Provinsi Sumsel Jadi Sriwijaya? Semua Terserah Masyarakat

JAKARTA X-pose - Politisi Demokrat asal Palembang, Marzuki Alie mengaku baru mendengar, tercetusnya ide mengubah nama Provinsi Sumatera Selatan menjadi Provinsi Sriwijaya. Meski baru mengetahui, Marzuki Alie yang kini menjabat sebagai Ketua DPR ini menyatakan, berganti atau tidak nama tempat kelahirannya itu, tergantung dari kemauan masyarakat Sumatera Selatan secara keseluruhan.
"Semuanya itu, terserah masyarakat Sumatera Selatan sendiri, bagaimana," kata Marzuki Alie menjawab pertanyaan tribun, Rabu (22/06/2011).
Menurutnya, ide ini juga harus melihat sejarah. Jangan sampai, kalau nanti berubah, mengkerdilkan Sriwijaya yang dulu dikenal sangat luas wilayahnya.
"Pendapat saya, dulu Sriwijaya itu sangat luas cakupan daerahnya, dan tidak hanya Sumsel saja. Saya khawatir, kalau berubah mengkerdilkan nama Sriwijaya itu sendiri. Namun yang jelas, semuanya tergantung dari keinginan masyarakat Sumatera Selatan saja," Marzuki Alie menegaskan (xp)

Kemenangan Lilyana-Tantowi

Menang dengan raket yang bengkok

Pebulutangkis Ganda Campuran Indonesia Ahmad Tantowi - Lilyana Natsir saat berhadapan dengan Ganda Campuran Korea Selatan Lee Yong Dae - Ha Jung Eun dalam pertandingan ganda campuran putaran pertama Djarum Indonesia Open Series Premier 2011 di Istora Senayan, Jakarta, Rabu(22/6). Pebulutangkis Ganda Campuran Indonesia Ahmad Tantowi - Lilyana Natsir menang 21-17 : 21-14 atas Ganda Campuran Korea Selatan Lee Yong Dae - Ha Jung Eun.(ari)

Senin, 20 Juni 2011

Ratusan Perangkat Desa Demo di Depan DPR, Lalin Semanggi-Slipi Macet

Jakarta X-pose - Ratusan perangkat desa yang sebelumnya berunjuk rasa di depan Kementerian Dalam Negeri kini sudah bergeser ke depan Gedung DPR, Senayan. Akibatnya, lalu lintas dari Semanggi menuju Slipi macet parah.

Pantauan media, Senin (20/6/2011) pukul 13.30 WIB, ratusan perangkat desa yang mengenakan baju coklat ini menutupi semua ruas jalan Gatot Subroto, Jakarta. Akibatnya kendaraan dari Semanggi ke arah Slipi tersendat.

Para demonstran membentangkan spanduk dan berorasi di depan gedung DPR. Mobil-mobil yang yang melintas di depan gedung DPR terpaksa harus berjalan perlahan karena seluruh ruas jalan tertutup demonstran.

Sebelumnya pada pukul 07.00 WIB sekitar 500 perangkat desa menggeruduk Kantor Kemendagri. Mereka menuntut agar draf RUU Desa segera diserahkan ke DPR dan segera disahkan. Aksi tersebut diiringi kesenian Reog Ponorogo. Akibat aksi massa, jalan di depan kantor Kemendagri ditutup.(dtk)

Jakarta - Usaha keras telah dilakukan para Perangkat desa yang tergabung dalam Parade Nusantara akhirnya membuahkan hasil. Setelah berdemo di depan kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) akhirnya berjanji akan membawa RUU tentang Desa ke Baleg DPR RI hari ini.

"Kita akan membawa RUU tentang Desa ini ke Baleg DPR. Hari ini juga," ujar Dirjen Kesatuan Bangsa dan Politik Kemendagri Tanri Bali di kantornya, Senin (20/6).

Tanri yang baru saja bertemu dengan para perwakilan kepala desa. mengatakan, salah satu tuntutan yang paling krusial dari para perangkat desa adalah soal masa jabatan. Mereka menginginkan, masa jabatan mereka diperpanjang hingga 8 sampai 10 tahun.

"Kita akan konsultasi dengan Baleg DPR dulu," jelas Tanri.

Para perangkat desa menyambut baik hasil pertemuan itu. Setelah bertemu dengan pihak Kemendagri, para perangkat desa dari berbagai wilayah di Indonesia itu segera membubarkan diri. Mereka kini akan melanjutkan aksinya ke Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta.

Sebagian besar pendemo berjalan kaki menuju DPR. Namun ada juga yang mengendarai sepeda motor. Berdasarkan pantauan WartaNews.com, akibat dari aksi demo tersebut, lalu lintas di sejumlah ruas jalan  seperti di Jalan Medan Merdeka Barat arah ke MH Thamrin, terpantau padat.(*/ipk)

"SBY Diakali Anak Buahnya"

JAKARTA X-pose - Direktur Wahid Institute, Yenny Wahid mengungkapkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah dibohongi anak buahnya. Pernyataan tersebut dikatakan Yenny menanggapi pidato SBY tentang nasib buruh migran di hadapan peserta Konferensi Internasional Labour Organization (ILO).

"Pidato SBY sangat luar biasa di Konferensi ILO, belum ada seminggu setelah pidato kasus ini (Ruyati) menampar beliau. Presiden diakalain oleh anak buahnya. Bawahanya mengatakan sudah baik ternyata seperti ini kejadiannya," kata Yenny saat ditemui di kantor Wahid Institute Jakarta, Senin (20/6/2011).

Kasus Ruyati, lanjut Yenny, menunjukkan bukti ketidakseriusan pemerintah dalam menangani tenaga kerjanya di luar negeri.

"Para pejabat sudah tahu dari Januari tapi dibiarkan, ada pembiaran pemerintah. Kalau seperti ini terlihat pemerintah acuh mau mati terserah, hidup terserah, kami prihatin dengan ini," katanya.

Lebih lanjut Yenny meminta pemerintah meniru sikap almarhum ayahnya mantan Presiden Abdurrahman Wahid dalam menangani kasus yang serupa.

"Gus Dur pernah mengalami hal seperti ini, tapi nyatanya bisa. Permasalahanya mau tidak pemerintah melakukan high diplomasi. Syaratnya pemerintah mau tidak melakukan lobby dengan kepala negara dimana para TKI bermasalah," tegasnya.

Kata Yenny, tidak ada kata tidak mungkin untuk menyelesaikan kasus tenaga kerja Indonesia diluar negeri asal kepala negara mau langsung menangani atau turun tangan dalam kasus seperti yang mendera Ruyati. (put)

Dibuat Museum, Pemkot Surabaya Siap Beli Rumah Bung Karno

Surabaya X-pose-Penemuan rumah kelahiran mantan Presiden RI Soekarno di Surabaya, Jawa Timur, membuka pintu sejarah baru. Jika sebelum reformasi Putra Sang Fajar ini disebut lahir di Blitar, kini pengungkapan tersebut membuat sejarah berganti menjadi Surabaya.

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya pun langsung menyatakan akan mengambil alih rumah di Jalan Pandean IV, Kelurahan Paneleh, Kecamatan Genteng Nomor 40 itu.

Bahkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sudah melakukan negoisasi dengan pihak keluarga agar bersedia menjual sehingga bisa dijadikan museum atau tempat cagar budaya.

"Saya sudah memberikan tugas kepada Dinas Pariwisata Kota Surabaya untuk negoisasi harga dengan pemilik rumah. Nantinya rumah kelahiran Bung Karno akan dijadikan museum dan untuk kawasan sejarah," kata Risma saat ditemui okezone beberapa waktu lalu.

Sayangnya, Risma enggan menyebut berapa anggaran yang disiapkan untuk membeli rumah berukuran 6x14 meter itu. Rencananya, dana yang digunakan pada Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) Kota Surabaya. "Harga masih negoisasi. Saya sudah minta ke Bu Wiwik (Kepala Dinas Pariwisata Surabaya-red)," tutur Risma.

Risma juga berpesan kepada warga Surabaya untuk tidak mengaku sebagai pengagum Bung Karno jika sikap maupun sifat sang Proklamator tidak diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagai orang nomer satu di Surabaya, dia juga mengaku bangga Surabaya menjadi bagian dari kelahiran tokoh dunia sekelas Bung Karno.

Choiri, Suami Jamilah, pemilik rumah mengatakan pada prinsipnya pihak keluarga tidak mempermasalahkan dan siap menjual rumahnya ke Pemkot Surabaya. Terkait harga, dia mengaku masih melakukan negoisasi untuk menentukan harga yang pas.

"Tapi itu terserah keluarga. Secara prinsip kami siap pindah demi kepentingan negara," ujarnya. Rumah itu ditempati sejak tahun 1990 dibeli dari seseorang.

Sejak dibeli dari orang sebelumnya, Jamilah tidak menduga jika rumah yang dibelinya adalah tempat lahir tokoh kaliber dunia, Soekarno.

Kondisi rumah itu kini banyak sekali direhab. Maklum rumah tersebut tidak banyak yang tahu sebagai tempat lahir Bung Karno. Di bagian depan rumah ada sedikit tambahan tembok yang tersusun dari keramik.

Masuk kedalam rumah itu tentunya melewati pintu bermodel seperti kupu tarung. Ada tiga buah jendela di samping pintu rumah itu. Meskipun ada rehab di sana-sini, tapi rumah tersebut masih memancarkan nuansa klasik. Terutama susunan tembok yang terlihat kasar seperti bangunan-bangunan klasik.

"Saya tidak tahu, waktu saya beli memang tidak ada peninggalan apa-apa. Tahu-tahu dapat kabar kalau rumah yang saya tempati ini adalah tempat lahir Bung Karno," tutur Jamilah kepada okezone secara terpisah.

Ihwal Jamilah mengetahui bahwa tempat tinggalnya adalah tempat kelahiran sang Proklamator ketika ada undangan seminar di Balai Pemuda, Surabaya pada Agustus 2010 silam.

Saat itu, dia seolah-olah tak percaya seorang tokoh besar dilahirkan di tempat yang sangat sederhana ini. Perasaan bangga bercampur kaget pun menyelimuti keluarga Jamilah.

Padahal saat pertama dibeli almarhum orangtuanya, rumah tersebut tidak menampakkan tanda-tanda sebagai tempat kelahiran Soekarno.